SENI RITUAL DI Kp. GURADOG-KASEPUHAN CITOREK, LEBAK-BANTEN
SENI RITUAL DI Kp. GURADOG-KASEPUHAN CITOREK, LEBAK-BANTEN
Oleh: Wisnu Wirandi
Goong Kolot Merupakan Salah Satu Peninggalan Kebudayaan di Indonesi. Peninggalan
kebudayaan merupakan saksi sejarah perjalanan bangsa
Indonesia mulai dari zaman ke zaman dengan berbagai kondisi perkembangan dunia.
Salah satu prioritas dalam pembangunan nasional adalah pelestarian (perlindungan,
pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan) terhadap warisan budaya sebagai
aset bangsa yang memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan ekonomi. Adapun menurut tujuh unsur kebudayaan dalam Teori Antropologi oleh Koentjaraingrat terdapat
di dalamnya kesenian yang merupakan salah satu perwujudan jati diri bangsa
Indonesia serta mempunyai ciri khas dari gambaran kehidupan masyarakat
Indonesia dari berbagai etnik. Namun, sangat disayangkan dari keanekaragaman
kesenian etnik di Indonesia, masih banyak yang belum sempat terdokumentasikan
dengan baik, seperti halnya yang terjadi pada kesenian Goong Kolot di Kampung
Guradog Desa Citorek Kecamatan Cibeber Kabuaten Lebak Provinsi Banten. Atas dasar
pemikiran di atas perlu diadakannya pendokumentasian kesenian tradisi khususnya
kesenian Goong Kolot melalui sebuah penelitian.
Penelitian yang dimaksud adalah mengenai kesenian Goong Kolot di
Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten.
Kesenian di Jawa Barat (termasuk
Banten saat itu) yang tersebar di seluruh pelosok daerah, hingga saat ini masih
banyak yang belum terungkap dan tercatat
secara lengkap untuk berbagai
kepentingan. Dari data lapangan diperoleh informasi tentang adanya kesenian
yang menggunakan waditra gamelan, yang tersebar di Jawa Barat dan Banten antara lain: Gamelan Goong Renteng Embah Bandong di daerah Banjaran kecamatan
Arjasari kabupaten Bandung, gamelan Goong
Renteng di kuningan Jawa Barat, dan gamelan
goong Kolot di Kp. Guradog desa Citorek kecamatan Cibeber kabupaten Lebak
provinsi Banten.
Di Kabupaten Lebak, khususnya di Kecamatan
Cibeber terdapat di antaranya kesenian Debus, pencak silat, dogdog lojor, Angklung
buhun, Marawis, lisung, Goong Kolot dan lain-lain. Kesenian
Goong Kolot yang berada di kampung
Guradog desa Citorek kecamatan Cibeber kabupaten Lebak provinsi Banten
merupakan kesenian yang berfungsi sebagai sarana ritual. Bentuk kesenian Goong Kolot nyaris sama dengan kesenian Goong Renteng yang berada di beberapa
daerah Jawa Barat, seperti halnya gamelan Goong
Renteng Embah Bandong yang ada di daerah Banjaran kecamatan Arjasari
kabupaten Bandung. Goong Kolot di
daerah ini, hingga saat ini belum diungkap dan dituliskan baik sebagai buku,
maupun sebagai laporan penelitian.
Menurut informasi yang didapat
dari Ensiklopedi Musik Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia tahun 1985, Gamelan Goong Kolot mempunyai fungsi untuk memberi isyarat kepada
masyarakat bahwa pada tempat yang ada bunyi goong itu akan ada suatu kenduri. Hal ini dapat kita maklumi bahwa masa lampau komunikasi kita sangat sukar. Goong kolot pun disebut juga Goong Gede di daerah Guradog atau
kampung Naga desa Citorek Banten Selatan. Waditra-waditra yang tergabung dalam
ensambel Goong Kolot di antaranya :
kromong/bonang sebanyak 12 penclon, slukat/saron 2 ancak 6 bilah,
kedemung/kenong, bende/ketuk, goong besar 2 kromong dan 1 set kendang. Surupan
yang digunakan di dalam Goong Kolot
adalah surupan pelog 6 nada yang mempunyai ukuran barang (1 =barang) dan ukuran
galimer (1=galimer).
Berhubung telah lama usianya, maka
banyak waditra yang tergabung dalam gamelan tersebut tidak ada, karena rusak
dan hilang. Waditra-waditra yang ada di antaranya : kempul dan goong, kendang
kuno, kecrek yang terdiri dari 2 lempengan cekung dan berlubang di
tengah-tengahnya terbuat dari perunggu, kenong/bonang 17 kromong (mungkin
campuran antara bonang dan bonang panerus/rincik). Goong ini tidak dapat
dibunyikan lagi karena tidak ada lagi yang dapat memainkannya. Tangga nada yang
digunakan diperkirakan berlaras pelog. Goong
Kolot kini merupakan sarana upacara dalam “seren taun” suatu upacara besar-besaran
pada akhir tahun setelah menuai padi, namun ada juga yang menyebutkan bahwa Goong Kolot ini berfungsi juga sebagai
pengobatan, misalnya orang yang dikhitan dan mengalami pendarahan dapat
disembuhkan oleh gamelan ini.
Goong
Kolot kini disimpan di rumah ibu Rapiah sebagai benda
warisan ayahnya yang bernama pak Emed (kakak ayahnya). Menurut berita gamelan
ini dianggap keramat, karena sudah ada dua peristiwa besar yaitu kebakaran
kampung Guradog, ketika akan memusnahkan gamelan ini selalu tidak terlaksana,
dan pada waktu-waktu tertentu konon gamelan tersebut berbunyi sendiri. Dengan
demikian Goong Kolot ini ada yang
menganggap memiliki Black Magic.
Seniman Goong
Kolot yang berada di Kampung Guradog desa Citorek saat ini merupakan
anggota masyarakat yang menganut agama Islam, namun pada pelaksanaannya mereka
masih melakukan berbagai peristiwa sinkretisme, hal ini dapat dilihat pada cara mereka memperlakukan Goong Kolot sebelum dimainkan, yaitu dengan berdoa dan memandikan
instrumen Goong Kolot.
Bentuk
kesenian ini dipilih dikarenakan adanya ancaman kepunahan. Faktor-faktor
eksternal dan internal tentunya mempunyai peran penting dengan kondisi kesenian
yang terancam punah tersebut, yaitu perlunya dukungan dari berbagai pihak baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar lingkup negara di mana kesenian itu
hidup dan berkembang. Mengingat kesenian di Indonesia merupakan salah satu
kekayaan dan aset bangsa yang memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh bangsa
lain, maka lembaga yang bergerak di bidang kebudayaan mempunyai kewajiban untuk
melakukan penelitian pelestarian peninggalan budaya pada bidang kesenian. Oleh
karena itu sangat perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebab keterpurukan kondisi kesenian tersebut. Atas dasar kondisi keterpurukan
kesenian tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk menjembatani
permasalahan-permasalahan serta menemukan solusi pelestarian terhadap kesenian
tersebut. Hal ini dikarenakan kesenian mempunyai andil besar dalam memperkokoh
ketahanan budaya, serta dalam membentuk masyarakat yang berbudaya.
Post a Comment for "SENI RITUAL DI Kp. GURADOG-KASEPUHAN CITOREK, LEBAK-BANTEN"
Kunjungi Juga :
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi