PENDEKATAN SENI DALAM ANTROPOLOGI BUDAYA

    

 Menurut Hedi Ahimas (seorang ahli dalam Strukturalisme Levi Straus) bahwa  antropologi memiliki dua pendekatan, yakni ; (1). Tekstual : "Pendekatan yang memandang Fenomena kesenian sebagai suatu teks yang berdiri sendiri, (2). Kontekstual : " Pendekatan yang menempatkan fenomena kesenian dalam konteks yang lebih luas, yaitu konteks sosial budaya masyarakat tempat kesenian tersebut muncul atau hidup.
        Pendekatan tekstual disebut pula sebagai telaah simbolik / heurmenetik. pendekatak tekstual memiliki dua jenis pandangan pendekatan, yakni pendekatan simbolik dan pendekatan struktural. pendekatan ini memiliki beberapa asumsi dasar,  bahwa : (1). sebuah teks adalah sesuatu yang harus dibaca dan ditafsirkan secara bebas oleh apresiator penikmatnya. (2). dipengaruhi oleh pendekatan heurmeneutik yang diuraikan bukan sebab-akibat, tetapi pengertian-pengertian dibalik teks yang tersurat atau pengertian dibalik teks.
         Menurut Turner suatu tafsir terhadap simbol-simbol tidak akan lengkap dan mantap tanpa memperhatikan pandangan atau tafsiran yang diberikan oleh pemilik atau pembuat simbol yang diberikan oleh pemilik atau pembuat simbol itu sendiri. pendekatan ini disebut pula pendekatan dari dalam ("Emik").
          struktur dibalik karya seni dikembangkan oleh Claude Levi-Strauss, bersumber dari ilmu bahasa  Struktural Ferdinand De Saussure.
             Pendekatan Kontekstual merupakan salah satu pendekatan antropologi yang paling penting adalah besifat holistik / menyeluruh. maksudnya, dalam memahami sosial budaya, seorang peneliti akan berusaha melihat keterkaitan fenomena tersebut dengan fenomena-fenomena lainnya. Dalam kesenian, seni dilihat sebagai teks, tapi teks yang berbeda dalam suatu konteks. kesenian dapat dikaitkan dengan situasi atau aktifitas politik, ekologi, perubahan yang terjadi, dsb.


Created By: Wisnu Wirandi, 2016

Post a Comment for "PENDEKATAN SENI DALAM ANTROPOLOGI BUDAYA"