MERENUNG SEJENAK MENGENAI TEORI
Ketika media ramai memberitakan poligami, sontak kaum hawa bereaksi.Ketika di depan kelas saya coba kembali untuk menyampaikan fenomena poligami danbagaimana sikap kaum hawa. Para mahasiswi ramai-ramai menyatakan tak setuju dan geram,karena poligami akan menyakiti kaum perempuan. Saya coba untuk bertanya kepada siswa/i, tahukah anda kodrat manusia..? Jawaban mereka begitu simpel. Kodrat perempuan adalah melahirkan dan menyusui anak. Sementara kodrat laki-laki itu memiliki otot. Saya coba kembali untuk bertanya kepada siswa/i, kodrat manusia yang lainnya ? Kodrat perempuan adalah dilindungi.Kodrat laki-laki adalah melindungi.Saya coba kembali untuk mengembangkan pertanyaan. Jika ada sepuluh laki-laki keren yang pedekate pada anda, bisakah anda memilih satu laki-laki untuk pasangan anda. Para siswi langsung menjawab bisa. Sebaliknya, jika ada sepuluh wanita cantik,bisakah anda memilih satu wanita untuk pasangan anda. Para siswa langsung menjawab, kalau bisa semuanya. Atas jawaban-jawaban tersebut, coba anda merenung sejenak dan berpikir. Bahwa perempuan dan laki-laki itu memiliki perbedaan yang nyata. Perempuan memiliki daya seleksi yang kuat, dan laki-laki memiliki daya seleksi yang lemah. Perempuan bisa memilih satu diantara sepuluh laki-laki keren. Sementara, laki-laki tak mampu memilih satu diantara sepuluh wanita cantik. Dengan kata lain bahwa perempuan memiliki daya seleksi lebih kuat dibandingkan laki-laki, atau kata lain bahwa laki-laki memiliki daya seleksi lebih lemah. Maka salahkah, jika laki-laki memiliki pasangan lebih dari satu atau poligami. Saya coba untuk bertanya kepada salah seorang siswi, apakah anda memilih declare
ataukah silent, jika ada laki-laki yang jatuh cinta kepada anda. Hampir seluruh siswi di kelas bersama-sama mengatakan memilih declare, yakni dinyatakan langsung (eksplisit). Para mahasiswi merasa ok dan menyukai, jika ada laki-laki yang menyatakan cintanya dengan declare. Sebaliknya, saya coba bertanya kepada siswa, apakah anda memilih declare ataukah silent dalam mengungkapkan cinta. Hampir seluruh mahasiswa di kelas memilih silent. Jika demikian, tidak ada titik temu antara kemauan perempuan dengan laki-laki. Tak ada titik temu inilah yang diduga menjadi faktor sebab mereka jomblo. Saya coba kembali untuk bertanya kepada siswi, apakah anda memilih pasangan anda kelak lebih pintar, ataukah biasa-biasa saja atau di bawah anda. Hampir seluruh siswi di kelas bersama-sama mengatakan memilih pasangan lebih pintar. Saya coba untuk melanjutkan pertanyaan, apakah yang dimaksud lebih pintar itu adalah ia memiliki IQ tinggi atau memiliki nilai tinggi, atau IPK tinggi...? Hampir seluruh siswi di kelas bersama-sama mengatakan bukan yang dimaksud.Jika demikian, apa yang dimaksud lebih pintar oleh siswi..?
Hampir seluruh siswi kelas tidak memiliki bahasa yang tepat atau cocok untuk mengungkapkan maksud yang sebenarnya dari kata lebih pintar. Saya coba kembali untuk bertanya, apakah anda menyukai pasangan anda yang tell me (bolot). Hampir seluruh siswi di kelas bersama-sama mengatakan tidak mau. Saya bertanya sekali lagi, apakah anda menyukai pasangan anda bisa membimbing. Hampir seluruh siswi di kelas bersama-sama mengatakan sangat suka.
Setelah membuka literatur dan diketahui, bahwa low-context communication mempengaruhi high-context communication. Disini kharakteristik low-context communication mendekati apa yang dimaksud dengan kata lebih pintar. Ternyata perempuan lebih menyukai pasangannya low-context communication.
Post a Comment for "MERENUNG SEJENAK MENGENAI TEORI"
Kunjungi Juga :
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi