Allan P. Merriam, The Anthropology Of Music Capter XI, “Use and Functions”

Allan P.Merriam, The Anthropology Of Music
Capter XI, “Use and Functions”
"Sebuah Pemikiran Allan P. Merriam Tentang Kegunaan dan Fungsi Musik"
dari sebuah buku "The Anthropology Of Music"
Oleh : Wisnu Wirandi

         Kegunaan (use) dan fungsi (function) music merupakan masalah yang sangat penting dalam etnomusikologi, karena hal ini menyangkut makna musik, tidak hanya fakta-fakta mengenai music. Tentu saja, dalam etnomusikologi kita selalu berusaha untuk mengumpulkan fakta mengenai musik. Tetapi lebih dari itu, kita ingin mengetahui pula efek / dampak music terhadap manusia, dan kita ingin mengerti bagaimana efek tersebut digasilkan.
          Menurut Merriam, para etnomusikologi sering-sering memakai istilah ‘kegunaan’ dan ‘fungsi’ secara rancu, bahkan para antropolog kadangkala berbuat demikian. Namun, kedua gagasan tersebut harus dibedakan satu sama lainnya. Para etnomusikolog memperhatikan dan mencatat kegunaan-kegunaan musik untuk memperkaya pengetahuan mereka mengenai fakta-fakta music, sedangkan mereka memperkirakan fungsi-fungsi music untuk bias mencapai suatu pengertian yang lebih mendalam tentang arti music (dalam masyarakatnya).  Kegunaan-kegunaan music dalam suatu masyarakat sering disadari dan diakui oleh para pewaris budaya music itu sendiri, tetapi fungsi-fungsi music itu tidak selalu diakui oleh mereka. Dapat terjadi bahwa fungsi-fungsi music dalam sebuah masyarakat tidak bias dimengerti oleh anggota masyarakat itu, tetapi harus diungkapkan oleh peneliti dari luar.
           Kegunaan music mencakup semua kebiasaan memakai music, baik sebagai suatu aktifitas yang berdisi sendiri maupun sebagai bagian aktifitas lain. Misalnya nyanyian dalam suatu masyarakat tertentu biasanya dipakai oleh pemuda untuk merayu gadis idamannya. Kebiasaan tersebut merupakan kegunaan nyanyian bersifat lebih mendalam. Pada analisis kita, dapat dikatakan bahwa fungsi nyanyian dalam contoh tadi adalah untuk menjamin kesinambungan biologis (keturunan) masyarakat yang bersangkutan, dalam kata lain supaya masyarakat itu tidak akan menjadi punah.
Sebagai contoh lain, suatu lagu dapat digunakan untuk memanggil para dewa dalam upacara ritual keagamaan, sedangkan fungsinya adalah sama dengan fungsi agama pada umumnya. Fungsi agama (kepercayaan) barangkali dapat dikatakan ‘menimbulkan rasa keselamatan pada hati manusia terhadap alam semesta. Singkat kata, kegunaan music menyangkut cara pemakaian music dan konteksnya, sedangkan fungsi music menyangkut tujuan pemakaian music dalam pandangan luas, mengapa music tersebut digunakan demikian?
        Kategori ketiga Herskovits adalah (hubungan) manusia dan alam, dibagi kedalam system kepercayaan dan pengendalian kekuatan. Peranan music dalam keagamaan terlihat pada doa yang dinyanyikan dan mitos serta legenda yang diceritakan dengan memakai lagu. Beberapa jenis lagu juga merupakan alat pembantu dalam usaha mengendalikan kekuatan (gaib), misalnya seperti lagu untuk penyembuhan, perburuan, dan segala kegiatan manusia yang dianggap perlu dibantu oleh kekuatan gaib. Selain contoh tersebut terdapat pula lagu untuk mahluk halus, lagu para dukun, dll.
Kategori keempat adalah estetika, dibagi kedalam seni rupa, foklor, music, drama dan tari. Hubungan music dengan semua unsure kebudayaan tersebut erat sekali.
         Kategori Herskovitas yang terakhir adalah bahasa. Jelas bahwa bahasa teks nyanyian berkaitan erat dengan musiknya. Disamping itu, terdapat beberapa kasus dimana instrument music seperti gendang digunakan untuk menyampaikan pesan, melalui semacam bahasa, nada dan ritme.
Daftar di atas hanya mengemukakan sebagian kecil dari semua kegunaan music yang ada, namun kita sudah dapat mengerti keanekaragaman kegunaan music.
        Adapun bila sekarang kita memperoleh ke masalah fungsi music, kita menghadapi persoalan yang lebih rumit. Fungsi sebuah unsure kebudayaan (dalam masyarakatnya) adalah kemujarabannya dalam memenuhi kebutuhan yang ada, atau dalam menapai tujuan tertentu. Namun sekarang kita mencari fungsi music pada umumnya, tidak hanya didalam suatu masyarakat saja. Saya ingin mengemukakan sepuluh fungsi music yang (menurut hemat saya) adalah fungsi utama music.
1.Fungsi Pengungkapan Emosional
        Music mempunyai daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan rasa/emosi para penyanyi dan pemain yang dapat menimbilkan rasa/emosi pada para pendengarnya. Rasa yang diungkapkan sangatlah beraneka ragam, termasuk rasa kagum pada dunia ciptaan tuhan, rasa sedih, rasa rindu, rasa birahi (seksual), rasa bangga, rasa tenang, dan lain-lain.
Kadang-kadang pengungkapan emosi tersebut perlu untuk kesehatan jiwa, karena emosi negative yang tidak tersalurkan dalam kehidupan sehari-hari dapat dituangkan kedalam nyanyian. Penyaluran semacam ini dapat mengurangi rasa frustasi seseorang.
2.Fungsi Penghayatan Estetis
        Walaupun konsepsi penghayatan estetis terdapat dalam beberapa masyarakat (seperti masyarakat Barat, Arab, India, Cina, Jepang, Korea dan Indonesia), kita belum bias memastikan kalau konsepsi tersebut terdapat pada masyarakat-masyarakat non-literate.
3.Fungsi Hiburan
            Pada setiap masyarakat di dunia, music berfungsi sebagai alat hiburan
4.Fungsi Komunikasi
         Tentu saja, lagu vocal yang menyampaikan pesan terkandung dalam teks nyanyian merupakan sejenis komunikasi. Tetapi disamping itu, music itu sendiri (tanpa teks) dapat mengkomunikasikan sesuat, hanya saja kita belum mengetahui apa sebenarnya yang dikomunikasikan oleh music, bagaimana dan kepada siapa. Music bukanlah suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh siapa saja dan dimana saja, karena setiap jenis music lahir dan tumbuh pada suatu masyarakat tertentu dengan kebudayaannya. Fungsi komunikasi ini adalah fungsi music yang paling kurang dimengerti orang.
5.Fungsi Perlambangan (Symbolic Representation)
         Pada semua masyarakat, fungsi music berfungsi sebagai lambing dari hal-hal, ide-ide, dan tingkah laku.
6.Fungsi Reaksi Jasmani
         Barangkali fungsi ini dianggap tidak layak  untuk dimasukan kedalam daftar ini, karena konsepsi ‘fungsi’ pada hakekatnya menyangkut hal social, sedangkan ‘reaksi jasmani’ adalah konsepsi biologis. Namun demikian, daya rangsang music dapat mengubah reaksi jasmani seseorang, jelas dimengerti dan dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai ,missal gejala kesurupan (possession) seringkali diakibatkan oleh music, begitupun gerakan tari dapat dirangsang oleh music.
7.Fungsi yang Berkaitan Dengan Norma-Norma Sosial
         Dalam beberapa masyarakat terdapat lagu-lagu yang bertujuan untuk pengendalian social dengan mengkritik orang-orang yang menyeleweng dari kebiasaan-kebiasaan setempat. Selain itu, teks nyanyian yang dipakai untuk lagu upacara initation seringkali serupa nasehat bagi kaum muda untuk menaati peraturan-peraturan setempat. Fungsi ini adalah salah satu fungsi music yang utama.
8.Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Agama
          Kita belum bias memastikan sejauh mana music berfungsi sebagai pengesahan lembaga social dan upacara keagamaan. System-sistem agama biasanya didukung dan disyahkan oleh mitos-mitos dan legenda-legenda. Mitos dan legenda tersebut seringkali dinyanyikan. Lembaga social yang menyangga kebiasaan-kebiasaan adat dapat disahkan oleh lagu-lagu yang ikut menyangga kebiasaan adat. Fungsi ini perlu dikaji lebih lanjut.
9.Fungsi Kesinambungan Kebudayaan
        Music sebagai wahana mitos, legenda, dan cerita-cerita sejarah, ikut menyambungkan sebuah masyarakat dengan masa lampaunya, sebagai wahana pengajaran adat, music menjamin kesinambungan dan stabilitas kebudayaan sampai generasi penerus.
Sebagai contoh, kita dapat mengambil komentar Waterman mengenai peranan music dalam kehidupan masyarakat Yirkalla di Australia :
“Pada dasarnya, music Yirkalla berfungsi sebagai sarana pendidikan. Melalui lagu, orang Yirkalla dapat belajar adat-adat istiadatnya, nilai-nilai dan pandangan hidup Yirkalla. Selain itu lagu-lagu Yirkalla juga mengandung informasi mengenai lingkungan alam dan teknik tradisional untuk memanfaatkannya. Disamping itu, lagu-lagu Yirkalla dapat memperkuat konsepsi asli terhadap status social. Setiap kelompok masyarakat dan marga mempunyai lagu khusus, sehingga lagu-lagu tersebut dapat berfungsi sebagai tanda pengenal, bagi anggota kelompok marga itu.”
10.Fungsi Pengintegrasian Masyarakat
          Fungsi ini telah menjadi perhatian beberapa peneliti. Menurut Nketia, pada masyarakat Yoruba di Accra, (Ghana, Afrika Barat), “pertunjukan-pertunjukan musik tradisional menimbulkan rasa kebersamaan dalam hati para peserta dan penontonnya. Kebersamaan dalam masyarkat yang mempunyai suatu system nilai, suatu gaya kehidupan, dan suatu gaya kesenian. Oleh karena itu, music dapat membangkitkan rasa solidaritas kelompok”.
        
          Demikianlah daftar fungsi musik yang saya paparkan, yang barangkali masih dapat diperpendek atau diperpanjang. Tetapi sudah jelas bahwa music merupakan sarana yang mutlak diperlukan oleh setiap masyarakat untuk menjamin kelangsungan kegiatan-kegiatan bersama dalam (bermasyarakat).

Dirangkum dari : Allan P. Meriiam, “The Anthropologi of Music” chapter XI, “ Use and Functions”.
Oleh : Wisnu Wirandi, S.Sn
   

Post a Comment for "Allan P. Merriam, The Anthropology Of Music Capter XI, “Use and Functions”"