KARYA SENI


         Setelah Semaraknya pendapat pendapat kaum postmodernis ada yang menyatakan bahwa seni atau bukannya sesuatu ditentukan oleh kekuasaan atau otoritas. sesuatu dapat diberi kedudukan sebagai karya seni kalau penguasa tertentu, atau kelas masyarakat tertentu atau kritikus tertentu yang dianggap berwibawa menyatakan, bahwa sesuatu itu karya seni.
         Pandangan seperti itu bersifat nihilistik. artinya bagi pandangan tersebut sebenarnya tidak ada nilai baik-buruk, benar-salah, indah-buruk. yang ada hanyalah "Kekuasaan" yang dapat sewenang-wenang, tanpa aturan atau kriteria, menentukan kedudukan sesuatu. Dengan kata lain, bagi pandangan seni itu sangat relatif atau bahkan tidak ada. 
         Pandangan seperti itu bukan saja sukar diterima secara normal, akan tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.Pada kenyataannya masyarakat, baik pakar maupun awam, beranggapan bahwa seni itu ada. begitupun sukarnya dijelaskan apa hakikat seni itu, orang masih tetap berupaya merenungkannya dengan sungguh-sungguh. Wacana tentang seni tetap meriah dan semarak, baik di perguruan tinggi seni maupun di masyarakat.
        Hal ini dapat dimengerti, karena bagaimanapun juga,  seni adalah gejala yang penting dalam kehidupan manusia. Tanpa disadari, sebenarnya seni meresapi kegiatan manusia sehari-hari, dari yang sangat menonjol seperti pada masyarakat Sunda di Banten Selatan, misalnya, dalam praktik hidup sosial bermasyarakat mereka ssecara tidak sadar mengejewantahkan kepekaan seninya. Jadi, Apakah karya seni itu?????
          Karya seni adalah hasil pendekatan seniman terhadap realitas. Ia adalah hasil persinggungan bahkan pergulatan kesadaran seniman dengan realitas yang menjadi sasaran obsesinya.Yang dimaksud kesadaran seniman adalah pikiran, perasaan dan khayal seniman. akan tetapi karena kesadaran itu sebelumnya sudah pula bersinggungan dengan berbagai realitas, maka kesadaran itu sudah memiliki sosok tertentu. Sosok khas inilah yang dapat disebut sebagai kepribadian. maka karya seni adalah hasil persinggungan dan pergulatan kepribadian seniman dengan realitasnya (Saini K.M, Taksonomi Seni, 2001).
          yang dimaksud realitas dalam uraian ini adalah salah satu sisi kehidupan yang menangkap perhatian dan atau minat seniman. sebagai contoh, seorang sastrawan melihat anak-anak jalanan hidup di berbagai perempatan. Kepribadian sastrawan itu bersinggungan dengan realitas. kalau terjadi minat yang obsesif dari pihak sastrawan terhadap realitas itu, mungkin terjadi pergolakan mental-spiritual dalam dirinya. tidak mustahil pergolakan ini mengendap menjadi pengalaman yang kental yang kemudian menjadi bahan bagi karya sastra contoh lain dapat diambil dari peristiwa seorang komponis. realitas yang sama bersinggungan dengan kepribadian seorang komponis. Emosi-emosi yang timbul dari pergulatan itu diterjemahkan sang komponis kedalam lambang-lambang musikal. Jadilah karya seni yang berupa musik. 
        Dari uraian diatas, kiranya dapat disimpulkan bahwa sebuah karya seni hadir dari kesadaran senimannya dengan realitas yang menjadi objek penafsiran karya seni sebagai ungkapan estetisnya terhadap fenomena tersebut. 

-- Wisnu Wirandi --

Post a Comment for "KARYA SENI"