PAUL RICOUER DAN HERMENEUTICAL DESPUTE

   

    Sebelum melangkah pada kajian pemikira Ricouer, ada baiknya kita melihat kontur yang lebih luas dari posisi pemikiran Ricouer sendiri dalam peta pemikiran hermeneutika. Hal ini akan memudahkan kita memahami pengaruh dan tantangan dari pemikirannya. sebab, dalam genealogi intelektual, setiap pemikiran selalu merupakan aksi sekaligus reaksi terhadap wacana yang sudah ada. 
          Mengikuti penjelasan Bleicher, pemikiran Ricouer dapat dianggap menjembatani perdebatan sengit dalam peta hermeneutika antara tradisi metodologis dan tradisi filosofis yang masing-masing diwakili oleh Emilio Beti dan Hans-George Gadamer. disatu sisi Ricouer berpijak pada titik berangakat yang sama dengan Betti bahwa hermeneutika adalah kajian untuk menyingkabkan makna objektif dari teks-teks yang memiliki jarak ruang dan waktu dari pembaca. namun disisi lain ia juga menganggap bahwa seiring perjalanan waktu niat awal dari penulis sudah tidak lagi digunakan sebagai acuan utama dalam memahami teks, dan ini adalah posisi Gadamer. 
           Lebih jauh lagi,Ricouer juga dianggap menjadi mediator dari tradisi hermeneutika romantis dari Schleimermacher dan Dilthey dengan hermeneutika filosofisnya martin Heideger. mengikuti Dilthey, Ricouer menempatkan hermenutika sebagai kajian terhadap ekspresi-ekspresi kehidupan yang terbakukan dalam bahasa (linguistically fixed expression of life), namun ia tidak berhenti pada langkah psikologisme untuk merekontruksi pengalaman penulis (seperti Schleier-macher) namun usaha penemuan diri sendiri pada diri orang lain (seperti Dilthey), melainkan untuk menyingkapkan potensi ada atau eksistensi (seperti Heideger).
           Bahkan, Ricouer dapat ditempatkan sebaga perpaduan antara dua tradisi filsafat besar, yaitu fenomenologis Jerman dan Strukturalisme Prancis. dari arah fenomenologi, Ricouer juga memadukan antara tendensi metafisik Cartesian Edmund Husserl dan tendensi eksistensial Heideger, sedangkan dari strukturalisme ia mengadopsi baik dari aliran lingustik Ferdinand de Sausure maupun aliran antropologis dari Claude Levi-Strauss. sebagai tambahan, Ricouer juga mengakomodir tendensi kritik ideologi dari satu sisi dan psikoanalisis di sisi lain untuk melakukan eksplorasi isi pada kajian hermeneutika yang ia lakukan. 

sumber : The Interpretation Theory (Filsafat Wacana : Paul Ricouer), 2002.

Post a Comment for "PAUL RICOUER DAN HERMENEUTICAL DESPUTE"