Ritual Melak Pare (Nebarkeun Sri Ka Bumi)


Ritual Melak Pare (Nebarkeun Sri Ka Bumi)


Gambar: (Dokumentasi Dika, 2019)
Melak (pare) atau nebarkeun pare kabumi merupakan istilah yg digunakan untuk kegiatan menanam padi ke tanah yang di laksanakan di ladang (huma). Di dalam lingkungan adat, pertanian darat (huma) harus terlebih dahulu di laksanakan sebelum ke pertanian sawah.
Ritual melak ini di laksanakan sebelum menanam padi secara keseluruhan (ngasek). Ritual melak juga harus di lakukan di hari kelahiran orang yang akan melaksanakan melak, akan tetapi bisa juga di hari kelahiran anggota keluarga. Bagi para laki-laki yang hidup di lingkungan adat dan tradisi kesepuhan, ritual melak ini di harapkan bisa menjalankan nya, kenapa? Di karenakan, laki-laki yang akan memimpin keluarga dan nantinya akan memimpin pertanian di keluarga tersebut. Bahkan, seorang laki-laki yang bisa di katakan lulus menjalani ritual melak ketika mereka sudah melaksanakan ritual melak sebanyak 3x dan ritual melak ini hanya bisa di lakukan setahun 1x dan itu harus di hari kelahirannya belum bisa menggunakan hari kelahiran anggota keluarganya.
Adapun barang atau benda yang suka di gunakan dalam ritual melak ini, sebagai berikut:
1. Padi
2. Kain putih (kain kafan)
3. Buah pinang
4. Tangkai dadap
5. Tangkai Pacing
6. Tangkai sulangkar
7. Seel
8. Sepahen ( daun sirih, kemenyan, panglai dll)
9. Cau binih (nasi tumpeng berukuran kecil)
10. Daging buah kelapa
11. Pakarang (seperti pisau & golok) khusus
12. Kaca, sisir & minyak.

Sumber: Wawancara Online, Dika (Masyarakat Adat Kasepuhan Cibadak).
Editor: Wisnu Wirandi
Published: www.senibudayawisnuwirandi.com

Post a Comment for "Ritual Melak Pare (Nebarkeun Sri Ka Bumi)"