SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LEBAK (BANTEN)


Hallo warga Lebak ! ada kah yang sudah tahu bagaimana sejarah terbentuknya kabupaten lebak? 

berikut ini akan saya share buat temen-temen yang kepo tentang bagaimana sih awal terbentuknya kabupaten Lebak. Baca sampai tuntas ya, agar informasinya terserap dengan baik. salam literasi...!

Sejarah Kabupaten Lebak tidak dapat dipisahkan dari rangkaian perjalanan sejarah Kesultanan Banten. Hal ini disebabkan Kabupaten Lebak pada awalnya bagian dari wilayah Kesultanan Banten sebagaimana halnya Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Sebagaimana halnya kabupaten-kabupaten lain yang memiliki sejarahnya masing-masing, Kabupaten Lebak memiliki sejarahnya sendiri. Apabila ditelusuri sejarahnya Kabupaten Lebak ditetapkan hari jadinya pada tanggal 2 Desember 1828. Dasar dari penetapannya adalah sebagai berikut: 

1. Wilayah Kesultanan Banten terdiri atas 4 wilayah

Pada tahun 1813 tanggal 19 Maret 1813, Kesultanan Banten dibagi empat wilayah, yaitu: (a). Banten Lor (b). Banten Kulon (c). Banten Tengah (d) Banten Kidul. Pasti kawan-kawan ada yang belum tau nih dimana Banten Lor, Banten Kulon, Banten Tengah dan Banten Kidul? panjang sekali ceritanya, akan saya bahas pada artikel berikutnya ya.

Ibu kota Wilayah Banten Kidul terletak di Cilangkahan yang pemerintahannya dipimpin seorang Bupati yang diangkat Gubernur Jenderal Inggris (Raffles), yaitu Tumenggung Suradilaga. 

 2. Pembagian Wilayah Keresidenan Banten

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda tanggal 2 Desember 1828 Nomor 1 (Staatsblad Nomor 81 Tahun 1813) ditetapkan pembagian wilayah Karesidenan Banten menjadi tiga Kabupaten, yaitu: (a.) Kabupaten Serang (b.) Kabupaten Lebak (c.) Kabupaten Caringin. Kabupaten Lebak memiliki batas-batas yang meliputi wilayah District dan Onderdistrict, yaitu: (a). District Sajira yang terdiri atas Onderdistrict Ciangsa, Somang, dan Sajira; (b). District Lebak Parahiyang, yaitu terdiri dari Onderdisrict Koncang, Lebak Parahiyang; (c). District Parangkujang, yang terdiri dari Onderdistrict Parangkujang dan Kosek (d). District Madhoor (Madur) yang terdiri dari Onderdistrict Binuangeun, Sawarna, dan Madhoor.

3. Pemindahan Ibu kota Kabupaten Lebak

Pada tahun 1851, tepatnya tanggal 31 Maret 1851 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, Pemerintah Hindia Belanda memindahkan ibukota yang semula ibukota Kabupaten Lebak di Warunggunung, dipindahkan ke Rangkasbitung. Rangkasbitung dipilih karena dianggap lebih strategis karena dialiri oleh tiga sungai yaitu Sungai Ciujung, Sungai Cisimeut, dan Sungai Ciberang yang merupakan sarana perhubungan air untuk menghubungkan Rangkasbitung dengan daerah-daerah lain di utara Banten. Ibukota sebelum Warunggunung adalah Lebakparahiyang, Leuwidamar.

4. Perubahan Wilayah Kabupaten Lebak

Wilayah Kabupaten Lebak berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Staatsblad Nomor 26 Tahun 1828) tanggal 29 Oktober 1828, diubah menjadi: (a). District Parungkujang meliputi Onderdistrict Parungkujang, Cileles, Kumpai, dan Bojongmanik; (b). District Rangkasbitung meliputi Onderdistrict Rangkasbitung, Kolelet Wetan, Warunggunung, dan Cikulur; (c). District Lebak meliputi Onderdistrict Lebak, Muncang, Cilaki, dan Cikeuyeup; (d). District Sajira meliputi Onderdistrict Sajira, Saijah, Candi, dan Maja. (e). District Cilangkahan melipti Onderdistrict Cilangkahan, Cipalabuh, Cihara, dan Bayah.

5. Tanggal 14 Agustus 1925 

Penunjukan Kabupaten Lebak sebagai Daerah Pemerintahan yang berdiri sendiri berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Belanda tanggal 14 Agustus 1925 (Staatsblad Nomor 381 Tahun 1925) dengan District Parangkujang, Rangkasbitung, Lebak Parahiyang, dan Cilangkahan.

6. Tanggal 18 Agustus 1950  

Pembentukan daerah-daerah kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950. Hari Jadi Kabupaten Lebak paling tepat ditetapkan tanggal 2 Desember 1828, dengan dasar pemikiran dan pertimbangan sebagai berikut:

Tanggal 2 Desember 1828, berdasarkan Staatsblad Nomor 81 Tahun 1828 merupakan titik awal pembentukan tiga kabupaten di wilayah bekas Kesultanan Banten dan nama Lebak mulai diabadikan menjadi nama yang tercantum dalam pembagian wilayah ke dalam district dan onderdistrict. 

Kabupaten Lebak di dalam perkembangan selanjutnya sebagaimana staatsblad Nomor 226 Tahun 1882, Staatsblad Nomor 381 Tahun 1925 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 merupakan wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana adanya saat ini.

Sebelum adanya Staatsblad Nomor 81 Tahun 1828, selain nama Lebak belum pernah diabadikan juga batas wilayahnya belum mendapatkan kejelasan sebagai dasar penetapan. Tanggal 2 Desember 1828 ternyata tidak dijadikan dasar untuk penetapan hari jadi dua kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan Perda Kabupaten Serang Nomor 17 Tahun 1985 tanggal 6 Agustus 1985, hari jadi Kabupaten Serang ditetapkan pada tanggal 8 Oktober 1526 atau 1 Muharram 933 Hijriah dengan pertimbangan saat itu bertepatan dengan berdirinya Keraton Surosowan sebagai Pusat Pemerintahan Kesultanan Banten dengan dinobatkannya Pangeran Sabakingkin dengan gelar Pangeran Hasanudin. Hal ini bisa dipahami untuk ditetapkannya hari Jadi Kabupaten Serang saat itu yaitu adanya peristiwa yang memiliki nilai sejarah yang lebih tinggi daripada saat diterbitkannya Statsblad Nomor 81 Tahun 1828.

Demikian juga Kabupaten Pandeglang tidak menetapkan tanggal 2 Desember 1828 sebagai hari jadinya. Berdasarkan Perda Kabupaten Pandeglang Nomor 05/DP.030/PD Tahun 1982 hari Jadi Kabupaten Pandeglang ditetapkan tanggal 1 April 1874 berdasarkan Staatsblad Nomor 73 Tahun 1874.

Dalam Staatsblad Nomor 81 Tahun 1828 tidak tercantum nama Pandeglang sebagai nama kabupaten, akan tetapi tercantum nama Kabupaten Caringin sedangkan nama Pandeglang tercantum dalam Staatsblad tersebut sebagai distrik yang berada di wilayah Serang.

Oleh karena itu, melalui Keputusan DPRD Tingkat II Nomor 14/1722/DII/SK/X/1986 tanggal 22 Oktober 1986 memutuskan menerima dan menyetujui hari jadi Kabupaten Lebak tanggal 2 Desember 1828 dengan dasar sejarah sebagaimana diuraikan tersebut. Peringatan hari jadi Kabupaten Lebak pertama kali dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 1986 ketika Lebak berusia 158 tahun. 

 Nah, itu lah tadi informasi seputar sejarah singkat kabupaten lebak kawan-kawan. Semoga bermanfaat ya, semoga menambah wawasan kita tentang sejarah daerah kita sendiri. Cintai daerah sendiri dan gali terus potensi yang ada. oke kawan-kawan? SemangArt...Salam Literasi !



Post a Comment for "SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LEBAK (BANTEN)"