SITUS PARIGI LEBAK BINONG DI KECAMATAN CIBEBER YANG KURANG TERAWAT OLEH JURU PELIHARA NYA

Warga Cibeber ada yang tau Situs Parigi Lebak Binong yang berbentuk punden berundak ???  Situs Parigi Lebak Binong, situs ini tidak jauh dari situs Ki Bujangga Cibadak desa Warungbanten, tapi untuk Situs Parigi ini menyerupai punden berundak seperti yang di Situs Lebak Cibedug yang ada di desa Citorek Barat , bentuknya makin ke atas kian mengecil terdapat lima terap/undakan. Di bagian teratas terdapat makam dengan dua batu nisan; pintunya di timur.

Punden berundak ialah replika bentuk gunung yang dianggap sebagai tempat bersemayam arwah abadi, sehingga dipandang suci. Ini terjadi dalam proses persebaran budaya megalitik dan digolongkan ke dalam kategori megalitik tua, dari era 2500--1500 sebelum Masihi.




Situs Lebak Binong Parigi berada dititik koordinat 06, 49, 26 Lintang Selatan dan 106, 19,59 Bujur Timur serta ketinggian 381 m di atas permukaan laut. Tepatnya berada di Kampung Lebak Binong, Desa Hegarmanah Kecamatan Cibeber. Berada di lembah kecil yang merupakan lahan persawahan penduduk di tepi sungai Cimadur yang bermuara di "Kota Bungsu" Bayah .

Menurut informasi warga sekitar bahwa dahulu di sekitar situs terdapat perkampungan penduduk yang diberi nama Kampung Parigi karena suatu sebab masyarakatnya pindah ke Kampung Lebakbinong. Untuk menuju lokasi ini dari Bayah kita menuju Cikotok - Warungbanten , dari Warung Banten ada 2 pertigaan belok kiri , yang pertama menuju Kampung Cibadak atau Citorek , sementara untuk ke Lebak Binong kita beloknya setelah melewati Kantor Kecamatan Cibeber tepatnya menuju arah Lebak Munti - Langkob , dari Lebakbinong kita harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak dengan sudut kemiringan 25--30 derajat sekira 300 meter. 

Kalau orang awam seperti mimin melihat tempat ini , seperti tempat biasa saja cuma berupa bukit serta batu-batu yang memang unik tapi menurut artikel kemendikbud materi arkeologi yang ditemukan disana berupa fitur punden berundak yang terdiri dari 7 teras. Di situs ini terdapat pemisahan pemanfaatan lahan secara jelas yaitu teras tertinggi (utama) diperkirakan lokasi yang disakralkan dan ditandai dengan adanya makam sedangkan teras kelima berbentuk persegi empat dengan ukuran 9,5 x 8,5 m dan dikelilingi oleh benteng tatanan batu. Di permukaan teras ini ditemukan benteng batu yang tersisa panjang 100 cm dan tinggi 0,4 cm. Di area ini ditemukan 3 buah lumpang batu besar, 2 buah lumpang batu kecil, 1 buah batu pipisan, 2 buah gandik, dan 3 buah batu peluru. Adapun teras 2, 3, dan 4 adalah mirip sebagai tangga penghubung antara teras utama yang bersifat sakral dan teras yang bersifat provan.

Dimasa pandemi seperti saat ini, situs purbakala seperti Situs Parigi bisa jadi tempat belajar sejarah/prasejarah untuk anak sekolah yang selama ini belajar dirumah.

Situs ini juga harus lebih diperhatikan , karena selama ini suka terbengkalai banyak tumbuh pohon dan rumput liar disekitarnya , kalau bisa lakukan revitalisasi lagi , menurut warga terakhir kali direvitalisasi tahun 2009 .

Pada tahun 2017 , kepala dinas Pariwisata provinsi Banten pernah bilang Kebun Teh Cikuya , Curug Ciporolak , Situs Parigi dalam proses identifikasi dan perencanaan , tapi untuk situs Parigi sepertinya belum tersentuh, kebetulan tempat-tempat ini ada didesa Hegarmanah seharusnya lebih terpadu perencanaannya .

Juru Pelihara (JUPEL) situs ini menurut informasi adalah Abah Jaji dari kecamatan Bayah yang kini di alihkan kepada anaknya. Hingga saat ini, masih terdapat kontra mengenai Juru Pelihara yang diberikan SK DINAS, karena masyarakat sekitar yang memiliki hak untuk mendapatkan SK sebagai juru pelihara masih mempertanyakan keberadaan JUPEL situs ini. Mereka menyayangkan, karena JUPEL situs ini seperti ada, namun tiada. karena keberadaannya situs nya yang tidak terawat.

semoga Dinas terkait dapat segera menindaklanjuti fenomena seperti ini.

























































Post a Comment for "SITUS PARIGI LEBAK BINONG DI KECAMATAN CIBEBER YANG KURANG TERAWAT OLEH JURU PELIHARA NYA"