NEGERI BANTEN GIRANG

Segenap ahli sejarah menerima hipotesis Djajadiningrat yang berdasarkan sumber-sumber Protugis yang singkat, acapkali kabur dan bertentangan, menyimpulkan bahwa pada awal abad ke-16 kerajaan Sunda terbentang di seluruh bagian barat Jawa, dan beribu kota Pakuan dengan pelabuhan utama di Kelapa (Jakarta masa kini). Atas panggilan ulama Sunan Gunung Jati, pasukan bersenjata kerajaan Demak pertama-tama merebut Kelapa, kemudian tanpa penjelasan apapun dari pengarangnya, menempatkan seorang raja beragama Islam di Banten.  Singkat kata, menururt Djajadiningrat, kerajaan Banten didirikan tahun 1526-7 oleh kesultanan Demak. Versi yang diberikan dalam kronik sejarah, yang ditulis di bawah naungan keturunan dekat Sunan Gunung Jati, menunjukan perbedaan-perbedaan yang penting. Dengan didampingi putranya yang bernama Hasanudin, ulama ini meninggalkan Demak untuk langsung menuju ke pelabuhan Banten. Kemudian dari sana ia mendatangi Ibu kota Banten Girang dan selanjutnya pergi ke gunung keramat Pulosari (pulasari). Hasanudin menjadi pimpinan spiritual kelompok agama yang bermukim di sana dan menjadikan mereka mualaf. Selanjutnya ia melakukan penaklukan bersenjata terhadap Banten Girang, tempat sultan Demak mengangkatnya sebagai penguasa. pada saat ditaklukan, Banten Girang resmi dikuasaoleh Pajajaran. Namun, Pajajaran saat itu mengalami kemunduran sedemikian rupa sehingga bisa dianggap tidak lagi memiliki raja yang sah. Dengan kata lain, Hasanudin dengan bantuan Demak, merebut kekuasaan dalam sebuah kerajaan yang memang sudah ada sebelumnya.

Kini, bukti sejarah keberadaan Banten Girang menjadi salah satu situs cagar budaya di Provinsi Banten yang berada di sekitar sepuluh kilometer di hulu Banten, di daerah pinggiran selatan kota Serang sekarang. 









Post a Comment for "NEGERI BANTEN GIRANG"