Seba Baduy 2021 “Ngaguar Peperenian Ki Sunda: Ketahanan Budaya di Tengah Pagebluk Corona”



“Seba berarti seserahan. Seba Baduy menjadi ungkapan rasa syukur dan media komunikasi dengan pemerintah."

Dalam ritual Seba Baduy ini, selain memberikan seserahan berupa hasil tani dan hasil bumi, terjadi pula dialog budaya antara masyarakat Baduy dalam, Baduy luar, dan para panggede atau pejabat daerah Banten.

Tradisi Seba Baduy tahun ini akan tetap digelar secara terbatas. Seba Baduy rencananya akan dilakukan pada 21-22 Mei 2021 mendatang.

Tradisi Seba Baduy sejatinya dilakukan setahun sekali, dengan cara warga adat berjalan kaki dari Kanekes ke Rangkasbitung hingga ke Serang.

Sebetulnya, pelaksanaan Seba terbatas ini sudah dilakukan sejak 2020 akibat pandemi. Tahun lalu hanya ada 17 warga Baduy yang melaksanakan. Jumlah itu terdiri dari 13 Baduy Luar dan empat dari Baduy Dalam.

"Seba hari Jumat dari sini (Kanekes) ke Rangkas, ke Serangnya hari Sabtu. Paling nggak banyak, beberapa orang," kata Kepala Desa Kanekes Jaro Saija.

Masyarakat adat sendiri tidak mempermasalahkan jika Seba tahun ini tidak ditemui oleh bupati Lebak atau gubernur Banten. Karena tahun lalu, mereka hanya ditemui oleh masing-masing pejabat di Dinas Pariwisata karena alasan pandemi.

"Bagi kami biarpun nggak diterima siapun yang nerima, Seba pasti dilaksanakan," tambahnya.


Rencananya, Seba tahun ini akan diikuti oleh paling banyak 20 orang. Harapannya, siapapun yang menerima mereka, tradisi wajib ini tetap harus dilaksanakan.

Mereka sendiri memahani bahwa ada pandemi COVID-19 yang membuat tradisi ini tidak bisa menemui kepala daerah.

"Bagi kami siapapun yang menerima, yang pasti biarpun tidak diterima pasti dilaksanakan. Kalau tidak dilaksanakan takut karena dari leluhur harus dilaksanakan," pungkasnya.

Seba memang jadi rangkaian wajib warga adat yang tinggal di selatan Banten ini. Mereka biasanya melakukan Seba ke kepala daerah setelah tradisi Kawalu dengan menutup diri selama tiga bulan dari dunia luar.

Seba jadi kewajiban mereka bertemu bupati dan gubernur. Biasanya, mereka memohon diberikan perlindungan misalkan terkait pelestarian alam atau permohonan lain yang jadi perhatian masyrakat adat dalam rentang waktu satu tahun.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin membenarkan bahwa permohonan dilakukan Seba sudah diterima pihak pemkab. Yang jelas, tradisi ini dilakan terbatas dan sedang dibahas apakah nanti akan ditemui bupati atau tidak."Seba Baduy baru dapat surat dari pak jaro Kanekes (dilaksanakan) tanggal 21-22 Mei, kita mau koordinasikan dulu dengan pimpinan," ujar Imam (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kab.Lebak).

lebih lanjut, kegiatan seba Baduy dapat dilihat pada live streaming yang tersimpan pada chanel youtube Lebak Unique Official, berikut ini tautannya:



Post a Comment for "Seba Baduy 2021 “Ngaguar Peperenian Ki Sunda: Ketahanan Budaya di Tengah Pagebluk Corona”"