KONSEP SENI RUPA: UNSUR SENI RUPA

 Prinsip Seni

Prinsip Seni merupakan penataan karya koleksi yang disusun berdasarkan kaidah azas rancangan (prinsip desain) sebagai berikut: 

  1. Kesatuan (unity) yaitu azas rancangan yang berkenaan dengan pengertian paduan dan hubungan antara unsur-unsur visual pada karya seni rupa, misalnya: kombinasi warna dan bentuk yang selaras menghasilkan komposisi lukisan yang harmonis. 
  2. Keseimbangan (balance), yaitu azas rancangan yang berkenaan dengan perbandingan bobot visual atau besar-kecil bentuk objek pada karya seni rupa. Keseimbangan adalah salah satu unsur kesatuan yang menentukan keserasian tampilan komposisi. 
  3. Irama (ritme), yaitu azas rancangan yang berkenaan dengan pengulangan unsur-unsur visual (bentuk, warna, dan tekstur) yang menimbulkan kesan gerak dinamis, arah meninggi, arah mendatar, arah miring/diagonal, arah naik-turun, dan sebagainya. Hindari variasi pengulangan yang terlalu banyak karena akan menimbulkan kesan tidak teratur atau kacau. Secara khusus dalam pola hias menurut Endin (2004) pengorganisasian irama terdiri dari prinsip mengarahkan (pengulangan, selang-seling, rangkaian, transisi, gradasi, dan rotasi), memusatkan (kontras dan penekanan) dan menyatukan (proporsi, keseimbangan dan harmoni) dalam sebuah komposisi pola hias. Untuk lebih jelasnya Anda dapat membaca buku ajar Ragam Hias Kreasi
  4. Keselarasan (harmony), yaitu azas rancangan yang berkenaan dengan perpaduan unsur-unsur visual dalam karya seni rupa yang menampilkan komposisi yang selaras atau harmonis. Keselarasan dapat dicapai melalui keselarasan bentuk, warna, tekstur dan proporsi.
Tema
Tema merupakan ide pokok yang dipersoalkan dalam karya seni. Ide pokok suatu karya seni dapat dipahami atau dikenali melalui pemilihan subject matter (pokok soal) dan judul karya. Pokok soal dapat berhubungan dengan nilai estetis, nilai kehidupan, dan nilai pengetahuan yakni berupa: objek alam, alam kebendaan, suasana atau peristiwa dan metafora atau alegori. Contoh tema dalam karya seni rupa, misalnya pada karya S. Soedjojono yang berjudul Pertarungan yang menyajikan tema sosial-politik, menampilkan suasana pertempuran historis antara pasukan Indonesia yang dipimpin Pangeran Diponegoro melawan tentara Belanda.


Suatu karya seni rupa tidak selalu menyajikan tema-tema yang menyenangkan namun tidak semua karya memiliki tema atau pokok soal, seperti misalnya pada karya lukis bergaya abstrak dalam seni rupa. Pada karya lukis jenis ini, unsur-unsur rupa yang paling dominan adalah garis, warna, bidang dan bentuk yang tidak dikenali wujudnya (non-representasional) namun mengutamakan prinsip komposisi (penataan unsur-unsur rupa) yang mengekspresikan emosi, perasaan atau pikiran si pelukis.

Medium
Medium adalah sarana yang digunakan dalam mewujudkan gagasan menjadi suatu karya seni melalui pemanfaatan material (bahan dan alat) dan keterampilan teknik. Tanpa medium tak ada karya seni. Pada seni rupa mediumnya dapat berupa 2 dimensi (lukisan cat air, sketsa, cukil kayu, dan lain-lain) atau 3 dimensi (patung, relief logam/ kayu, dan lain-lain) atau media baru yang memanfaatkan perpaduan berbagai medium seni 2 dan 3 dimensi seperti: video-art, instalasi, performance-art, digital-art, street-art dan lain-lain). Perhatikan beberapa contoh karya seni murni dan seni terapan di bawah ini. 


Gaya atau Style

Gaya atau Style dalam karya seni merupakan ciri atau kepribadian atau gaya personal yang khas dari si seniman. Dalam percakapan sering kali antara gaya dan aliran tidak dibedakan. Tetapi sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan yang prinsip. Menurut Soedarso (1987: 79), gaya adalah ciri bentuk luar yang melekat pada karya seni. Sedang aliran atau isme lebih berkaitan dengan pandangan atau prinsip si seniman dalam menanggapi sesuatu. Sebagai contoh, (1) di dalam seni lukis dikenal bermacam-macam gaya dan aliran, seperti naturalisme, realisme, ekspresionisme, surealisme, impresionisme, kubisme, abstraksionisme, minimalisme, dadaisme, pop art, dan sebagainya; (2) di seni batik tradisional dikenal antara lain batik gaya Yogyakarta dan batik gaya Surakarta, gaya Cirebon.



Post a Comment for "KONSEP SENI RUPA: UNSUR SENI RUPA"