Teknik dan Prosedur Berkarya Seni Lukis

 1) Teknik Berkarya Seni Lukis

Beberapa teknik yang digunakan dan dikenal dalam praktek melukis antara lain:

a) Teknik Cat Air (Aquarel) 

Bahan yang dipakai dalam teknik ini adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Teknik aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan, media untuk bahan cat air adalah kertas.

b) Teknik Mozaik 

Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan sehingga, membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga batu yang berwarna-warni Mozaik yang memakai potongan potongan kayu, sebagai bahan lukisannya disebut intersia.

c) Teknik Lukis Kaca 

Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan. Lukisan kaca pertama kali dikembangkan. Pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Lukisan kaca ini mencapai kegemilangan pada zaman Renaisance sebagai hiasan pada pintu dan jendela bangunan-bangunan besar seperti istana dan tempat peribadatan. Di Indonesia, teknik lukisan kaca pada awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat sebagai warisan dari teknik yang dicontohkan oleh seniman Belanda.

d) Teknik Lukisan Batik
Teknik lukisan batik cara dan praktik kerjanya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang atau pun ruang sebelum jadi sebuah gambar, dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.

2) Prosedur dalam Berkarya Seni lukis

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan jika kalian melukis. Teori ini berdasarkan pengalaman para pelukis terkenal. Proses atau langkah dalam melukis adalah sebagai berikut.

a) Memunculkan Gagasan 
Ide/gagasan kreatif, bisa didapatkan dari objek-objek yang dilihat di sekeliling kita, misalnya dengan:
1) Mengembangkan imajinasi, apa yang dipikirkan, dialami, atau dari pengalaman orang lain. 
2) Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan. 
3) Melihat dari buku, majalah, internet, serta dokumen lain tentang lukisan. 
4) Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar. Ide dan gagasan di atas kita olah lagi baik dari segi bentuk objeknya menjadi sebuah sketsa yang menarik, sehingga apa yang kita lihat, rasakan, atau yang kita pikirkan dipahami oleh pengamat seni. 
 
b) Membuat Sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang kemudian diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna, sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan diungkapkan.

c) Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat)
Proses penentuan media dalam berkarya menjadi tahap yang penting untuk menghasilkan karya yang baik, berikut ini rinciannya:
  • Menggunakan kertas: karton, manila, padalarang, atau hanya kertas HVS. 

  •  Menggunakan tembok, dinding, papan, atau media yang lebar lainnya.
  • Menggunakan media alternatif, tripleks, kaca, cangkang telur, atau di permukaan benda pakai/kerajinan. 


  •  Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, krayon, atau pastel.
  • Dalam berkarya seni, media, alat dan bahan juga menentukan proses dan teknik berkarya seni, sehingga hal ini harus direncanakan. 
d) Menentukan Teknik Berkarya Seni Lukis
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam PRAKTEK melukis, di antaranya:
  •  Teknik Aquarel (warna transparan); 

  •  Teknik plakat (warna tebal)
  • Teknik Pisau Palet dengan menggunakan kuas atau pisau palet;


  • Teknik Lukis Berteksktur (tekstur cat warna atau tekstur lainnya)
  •  Teknik Lukis Mozaik


 

Post a Comment for " Teknik dan Prosedur Berkarya Seni Lukis"