Naskah Teater
Pengertian Naskah
Naskah atau biasa disebut naskah lakon adalah sebuah rangkaian peristiwa yang disampaikan melalui dialog tokoh-tokoh yang ada didalamnya. Didalamnya memuat bahasa verbal dan sering disertai dengan keterangan tempat, waktu, dan adegan.
Salah satu ciri teater modern adalah digunakanya naskah lakon sebagai acuan sebagai bahan pokok untuk mementaskan sebuah pertunjukan teater. Naskah lakon pada dasarnya adalah karya sastra dengan media kata. Mementaskan naskah lakon berarti memvisualisakan bahasa kata kedalam media pementasan. Unsur pokok di dalam teater adalah konflik. Berikut adalah jenis-jenis konflik.
Konflik Manusia dengan Manusia
Konflik ini terjadi karena beda pandangan antarmanusia dan bersifat frontal. Konflik tercipta karena perbedaan karakter yang ada pada manusia secara umum.
KonflikManusia dengan Dirinya Sendiri
Manusia adalah makhluk yang mempunyai potensi kebaikan dan keburukan.Sering kali terjadi keadaan di mana apa yang dilakukan dengan apa yang didapatkan tidak sejalan denganyang diharapkan sehingga terjadi pertentangan dengan dirinya sendiri.
Konflik Manusia dengan Lingkungan
Manusia adalah mahluk individu.Setiap individu mempunyai kepentingan dan kebutuhan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Seringkali kebenaran yang diyakininya berbenturan dengan orang lain sehingga bertentangan dengan lingkunganya. Pertentangan itu bisa dengan lingkungan sosial atau antarkelompok manusia maupun lingkungan/alam.
Konflik Manusia dengan Tuhan
Hukum manusia berbeda dengan hukum Tuhan, karenanya sering terjadi perbedaan ukurasetiap perilaku manusia di setiap wilayah. Hukum Tuhan selalu harmoni dengan perbuatan. Sementara itu, manusia sering melakukan disharmoni dalam melakukan pemenuhan hidupnya. Sering kali manusia menyalahkan Tuhan karena keadaan yang dialaminya, tetapi tidak sadar bahwa sebenarnya manusialah yang melakukan pelanggaran hukum.
Fungsi NaskahNaskah lakon yang pokok materinya adalah konflik sebenarnya karena pencarian kebenaran. Kebenaran terbagi menjadi tiga, yaitu:
- kebenaran Ilahiyah, kebenaran berdasarkan kitab atau agama beserta ajaranya (kebenaran ini dikembangkan ini bersifat absolut bagi penganutnya),
- kebenaran alamiah, pencapaian kebenaran berdasarkan tradisi, dan
- kebenaran ilmiah, kebenaran yang terukur, terbukti secara logika.
Pembuatan Naskah
Berkaitan dengan lakon cerita ini, yang menjadi landasan sebuah lakon adalah tema atau nada dasar cerita. Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama, tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhubungan pula dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandangan point of view) yang dikemukakan oleh pengarangnya. Premis adalah landasan pokok yang menentukan arah tujuan lakon yang merupakan landasan bagi pola konstruksi lakon.
Bahan–bahan untuk pengarang:
- Karakter: Karakter digunakan untuk mengembangkan konflik. Pengarang menggunakan watak manusia sebagai bahan (konflik hidup adalah hukum drama).
- Situasi: Lakon adalah rentetan situasi, dimulai dengan situasi yang akan berkembang selama aktion terlaksana. Bahannya bersumber pada kehidupan, sedangkan seni dari drama terletak pada penggarapan bahannya.
- Subjek: Subjek atau tema ialah ide pokok lakon atau drama.
- Dialog: lewat dialog tergambarlah watak-watak sehingga latar belakang perwatakan bisa diketahui.
- Action: dalam hal banyak laku (action) lebih penting daripada dialog karena “laku berbicara lebih keras daripada kata-kata” karena to see is to believe.
- Seleksi: Dengan hati-hati, pengarang memilih situasi yang harus memberikan saham bagi keseluruhan drama, dalam kebanyakan lakon situasi merupakan kunci laku.
- Re-arrangement: Pengarang mengatur/menyusun kembali kekalutan hidup menjadi pola yang berarti.
- Intensifikasi: Pengarang mempunyai kisah untuk diceritakan, kesan untuk digambarkan, suasana hati untuk diciptakan. Segala anasir dalam proses artistik harus direncanakan sedemikian rupa untuk mengintensifkan (meningkatkan) komunikasi.
- Naskah tragediyaitu naskah lakon yang mengkisahkan tokoh lakon yang selalu tertimpa ketidak beruntungan, kesialan, atau mengalami kesedihan di dalam perjalanannya.
- Naskah komediyaitu naskah yang tokohnya mengalami kesedihan/ ketidakberuntungan.
- Pembabakan : Pembabakan yaitu rangkaian adegan yang terjadi dalam satu rangkaian persoalan.
- Adegan: Rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu persoalan.
- latar tempat, dimana terjadinya cerita di dalam naskah,
- latar waktu, kapan terjadinya cerita di dalam naskah, dan
- latar peristiwa, apa yang terjadi di dalam naskah tersebut.
- Bagian pertama: Pos Dinas Perolehan Wilayah di siang hari setelah Pak Brojomusti memberikan sambutan Acara.
- Bagian kedua: Kantor Dinas Perolehan Wilayah di siang hari Palaran dan Hasrat mebicarakan tentang kematian Pak Raib yang menjadikan pemeriksaan mereka agak tersendat, tetapi masih ada tersangka lain. Palaran mengundang Mustajab sedangkan Hasrat pergi menemui Maktal di Kantor Kas Wilayah.
- Bagian ketiga: Di kediaman Palaran, siang hari Palaran yang menginterogasi anaknya yang ikut dalam kasus korupsi dari pernyataan Mustajab dan untuk mencari tau nama lain yang ikut serta melakukan hal tersebut, yaitu Brojomusti. Mustjab datang menemui Pak Brojomusti ingin mengajukan pengunduran dirinya. Setelah itu, Hasrat datang dan mencoba mencari informasi dari pengakuan Maktal dan mendapatkan hal yang tak terduga.
- Bagian keempat: Tidak ada di dalam naskah, di naskah tertulis setelah bagian 3 langsung menuju ke bagian 5. Hal terebut karena menurut tafsiran sutradara, ada hubungan antara naskah dengan Pancasila sila keempat yang berbunyi “kemusyarawatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyahwaratan keadilan”. Di naskah ini tidak adalah yang namanya kemusyawaratan karena semua bertindak atas kemauan pak Brojomusti.
- Bagian kelima: Kediaman Pak Raib di sore hari palaran menemui istri Raib untuk meminta daftar nama penerima upeti hasil dari karcis retribusi gelap. Setelah dapat, dia bertemu hasrat dan hasrat mengabarkan bahwa kasus ini ditutup.Palaran yang kaget atas penutupan itu kemudian didatangi oleh Pak Brojomusti yang menambah tekanan jiwa palaran.
- Bagian keenam: Kediaman Palaran siang hari. Palaran yang telah melimpahkan perkara tersebut ke pengadilan membuat Salam, anaknya, ditangkap dan dibawa ke pengadilan dan membuat sakit jantung istrinya kumat lalu meninggal. Palaran pun menyesali perbuatan.
- Dimensi Fisiologis Tokoh
- Dimensi Psikologis Tokoh
- Dimensi Sosiologis Tokoh
- Protagonis, tokoh utama yang membawa alur cerita. Tanpanya cerita akan menjadi selasai atau tak pernah terjadi di dalam cerita. Protagonis bisa memiliki sifat baik dan buruk.
- Antagonis, tokoh yang membawa permasalahan dalam cerita dan peran yang menghambat apa yang dicita–citakan oleh tokoh protagonis. Bisa juga disebut musuh peran protagonis.
- Tritagonis, tokoh penengah atau pelerai dalam pertikan peran protagonis dan antogonis. Termasuk dalam peran penting karena peran ini bisa menyelesaikan masalah saat hendak menutup sebuah pementasan.
- Deutragonis, peran pembantu untuk peran protagonis. Dia adalah kawan dari protagonis dan membantu tokoh sagitarus.
- Foil, bila deutragonis adalah peran pembantu untuk tokoh protagonis. Sedangakan foil adalah peran pembantu untuk peran antagonis.
- Casting by Fisiologis
- Casting by Sosiologis
- Casting by Psocologys
- Casting by Ability
Post a Comment for "Naskah Teater "
Kunjungi Juga :
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi