BANTEN MASA AWAL- TINGGALAN TRADISI MEGALITIK (Menhir Baros, Sirit Baduy dan Pasir Peuteuy)

BANTEN MASA AWAL- TINGGALAN TRADISI MEGALITIK (Menhir Baros, Sirit Baduy dan Pasir Peuteuy)

Bentuk tinggalan megalitik yang ditemukan adalah menhir. Menhir berasal dari bahasa Breton (Inggris) yang terdiri dari kata men artinya batu dan hir artinya berdiri, secara keseluruhan berarti batu tegak. Menhir ada yang berdiri tunggal tetapi pada umumnya didirikan bersama dengan bangunan megalitik lain dalam satu komplek seperti: dolmen, peti kubur batu, dan batu altar. 

Di kabupaten Serang, menhir dapat ditemukan di kecamatan Baros dan kampung Badug, desa Waringin, kecamatan Mancak. Penduduk setempat menyebutkan dengan nama 'Sirit Baduy'. Selain menhir di Kampung Badug juga pernah ditemukan batu lumpang berlubang tujuh yang terletak di atas sebuah bukit. Penduduk setempat mengenal sebagai batu paniisan, berfungsi untuk mendinginkan logam. Di desa Pasir Peuteuy, Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang juga terdapat satu komplek menhir. Secara keseluruhan jumlah menhir di situs ini ada 9 buah dengan tata letak terpola berdasarkan ukuran menhir. Yang paling besar berada di paling timur dan yang kecil berada di sebelah barat. 

Sumber: Ragam Pusaka Budaya Banten-(Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten

Post a Comment for "BANTEN MASA AWAL- TINGGALAN TRADISI MEGALITIK (Menhir Baros, Sirit Baduy dan Pasir Peuteuy)"