Deklarasi Komitmen Diri


“Tujuan utama pendidikan bukanlah penguasaan pengetahuan, melainkan aksi nyata dan tindakan”

Sudah waktunya, para guru menginsyafi bahwa kekuatan utama dirinya adalah integritas. Bukan penguasaan materi ajar atau kefasihan berceramah. Pribadi yang berintegritas mendekatkan setiap pribadi pada kebahagiaan hidup sesuai keyakinan agama.

Terlebih integritas merupakan konsistensi dari suara hati manusia karunia Tuhan, yang tidak lekang oleh waktu. Meski zaman berubah, nilai kemanusiaan tetap melekat kuat. Ketika informasi dan materi ajar tersedia di mana saja dan kapan saja, segala jenis pekerjaan lebih cepat dilakukan dengan mesin, otomasi menjangkau segala pekerjaan rutin, dan komunikasi dapat dilakukan dari mana saja dan ke mana saja, manusia tetap dituntut untuk jujur, bertanggungjawab, disiplin dan peduli. Di era Society 5.0, integritas justru menjadi pra syarat untuk tetap tangguh menghadapi berbagai gelombang perubahan. 

Cara berpikir begitu menentukan perilaku seseorang. Untuk memahaminya kita bisa dekati dari kaidah keilmuan, yakni kajian ilmiah tentang cara kerja otak manusia. Ketika kita memikirkan sesuatu, maka terjadi proses pelepasan neurotransmiter oleh satu neuron dan mengikat molekul neurotransmiter dengan reseptor (penerima) pada neuron lain. Neurotransmiter merupakan senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Pergerakan itu membangun hubungan antara struktur jaringan penyusun organ dan sistem koordinasi yang melibatkan saraf, hormon, dan bermuara pada alat indera.

Struktur jaringan tersebut mendasari terbentuknya mekanisme dan regulasi yang membuat kita hidup, berpikir, berucap dan berperilaku. Koordinasi ini melibat kan semua komponen, unsur, dan zat yang ada dalam tubuh kita yang bekerja secara kimiawi dan fisika. Koordinasi yang terjadi akan membangun sebuah konfigurasi sekaligus menjadi proses perekaman jejak, sehingga tidak ada jejak yang dapat dihapus.

Sebagai contoh, bisakah kita menghapus perkataan yang telah terucap? Atau perilaku yang telah diperlihatkan? Proses itu mengakibatkan terbentuknya hubungan antara partikel-partikel yang ada dalam molekul-molekul pada otak kita membentuk sinyal-sinyal yang akan dikirim ke alamat tertentu di seluruh bagian tubuh kita, tanpa kecuali. Konfi gurasi yang terbentuk akan berbeda ketika kita memikirkan sesuatu, baik atau buruk.

Ketika kita berpikir dan merasa yakin untuk mampu berbohong, itu sebenarnya hanya ilusi dan tipuan belaka. Semua yang pernah kita pikirkan, katakan, dan lakukan akan terekam dan terungkap pada waktunya. Sekarang atau nanti, di dunia atau akhirat, itu hanya soal momen. Momen itu telah terpatri dan pasti akan kita lalui. Masihkah kita perlu berdusta?

LEBIH LENGKAPNYA SILAHAKN DOWNLOAD FILE PDF MATERI >>DISINI<<


Post a Comment for "Deklarasi Komitmen Diri"