KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

 

Sebagai individu, manusia mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Hal itulah yang menjadikan manusia bersifat unik. Perbedaan ini dapat kita lihat dari berbagai aspek diantaranya berkaitan dengan postur tubuhnya, kemampuan berpikirnya, motivasinya, minat dan bakatnya, dunianya, cita-citanya, pretasinya, hingga peran sosialnya, dan lain sebagainya. Perbedaan itulah yang menjadikan manusia memiliki karakteristik yang khas yang mencerminkan sifat kemanusiaanya. Adapun hakekat manusia menurut Sumantri & Yatimah (2015: 3-4) dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu: 1) berdasarkan asal-usulnya sebagai makhluk Tuhan, 2) struktur metafisiknya manusia sebagai kesatuan jasmani dan rohani, serta 3) karakteristik dan makna eksistensinya di dunia yang bisa dilihat sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk berbudaya, makhluk susila, dan makhluk beragama.

Pada prinsipnya untuk mempertahankan eksistensinya manusia selalu terlibat dengan fenomena pendidikan baik disadari ataupun tidak, bahkan Syarifudin dan Kurniasih (2014: 3) memberikan definisi pendidikan adalah hidup itu sendiri. Hal tersebut memiliki makna bahwa manusia yang hidup pasti akan memperoleh segala pengalaman (belajar) dari berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat
dan berpengaruh positif bagi perkembangannya. Lebih lanjut Dwi Siswoyo dkk (2007: 37) menjelaskan bahwa pendidikan itu terselenggara dalam rangka untuk mengembangkan segenap potensi kemanusiaan ke arah yang positif sehingga manusia menjadi makhluk yang berbudaya. Di sisi lain, manusia memiliki tanggung jawab untuk membina masyarakat, memelihara alam lingkungan, membina kerukunan hidup bersama, dan memelihara martabat kemanusiaannya (human dignity). Sifat-sifat positif kemanusiaan itu harus terus diwariskan oleh manusia secara turun-temurun, sehingga sepatutnya dalam diri manusia perlu dimiliki kemampuan mengasuh, mengajar, dan mendidik apalagi jika manusia tersebut
adalah seorang pendidik.

Pendidikan diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar orang tersebut mencapai kedewasaan (Winkel;2012). Dalam bahasa Yunani pendidikan juga dikenal dengan istilah “Paedagogiek” (pedagogik) yang artinya ilmu menuntun anak. Pedagogik juga berarti teori mendidik yang membahas apa dan bagaimana mendidik yang sebaik-baiknya. Carter V. Good (Syam dkk, 2003) menjelaskan istilah Pedagogy atau pendidikan dalam dua hal, yang pertama pendidikan adalah seni, praktek, atau profesi pengajaran. Kedua, pendidikan adalah ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode mengajar, pengawasan dan pembimbingan peserta didik. Kegiatan mendidik diartikan sebagai upaya membantu seseorang untuk menguasai aneka pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakat (Arif Rohman, 2011:5). Mendidik juga bisa diartikan sebagai tindakan merealisasikan potensi seseorang yang dibawa sewaktu lahir. Pendidikan sendiri berlangsung melalui dan di dalam pergaulan, namun tidak semua pergaulan bersifat mendidik atau dapat dikatakan bersifat pedagogik. Pergaulan akan bersifat pedagogik apabila pendidik atau orang dewasa bertujuan memberikan pengaruh positif kepada seseorang dan pendidik juga memiliki wewenang terhadap orang tersebut.

SILAHKAN DOWNLOAD MATERI SELENGKAPNYA DALAM PDF >>DISINI<<


Post a Comment for "KONSEP DASAR, RASIONAL, DAN LANDASAN ILMU PENDIDIKAN"