Sejarah Seni Di Indonesia
Halo Sahabat Budaya! Apa Kabar? pasti dalam kondisi yang tetap prima ya hari ini. Amin. Oya sahabat budaya, pernahkah sahabat budaya mendengar kisah-kisah atau kilasan sejarah tentang seni yang tersebar di Nusantara ini? sepertinya ini menarik untuk kita bahas. Baik, kali ini Aksara Budaya akan membahas tentang Sejarah Seni Di Indonesia dari masa ke masa.
SEJARAH SENI DI INDOENSIA: DARI MASA PRASEJARAH HINGGA MASA KINI
Penulisan sejarah seni masih sangat jarang.
Tidak banyak sejarawan yang memiliki perhatian dan menuliskan tentang sejarah
seni. Terutama tentang sejarah seni pertunjukan. Karena seni pertunjukan
merupakan seni sesaat yang tidak mungkin terulang lagi. Disamping itu, penulis
sejarah seni masih sangat jarang. Hal ini kemungkinan besar karena dalam
penulisan sejarah seni masih banyak kekurangan data, khususnya di Indonesia.
Berbeda dengan yang menulis tetang sejarah seni rupa maupun seni media rekam.
Sejarah seni termasuk dalam kategori sejarah
sosial. Sejarah sosial adalah gejala sejarah yang memanifestasikan kehidupan
sosial suatu komunitas atau kelompok. Manifestasi kehidupan sosial sangat
beraneka ragam termasuk kesenian salah satunya. Dalam sejarah seni berkaitan
dengan perubahan sosial. Dalam masa perubahan sosial banyak inovasi terjadi
sebagai dampak introduksi nilai, system, komoditi, juga teknologi baru.
Jika berbicara sejarah seni, akan lebih mudah
kita melihatnya dalam bentuk periodisasi. Seperti yang dilakukan oleh Claire
Holt. Selain itu, untuk menentukan periodisasi sejarah seni di Indonesia cukup
sulit, karena Indonesia sangat beragam etnis yang tersebar di ribuan pulau. Setiap
tempat dan etnis memiliki perkembangan seni yang berbeda-beda bahkan antara
satu kelompok dengan kelompok lain terkadang berlainan.
Claire Holt dan James R. Brondon
mengkategorikan periodisasi sejarah seni berdasarkan 5 zaman. Yakni masa
prasejarah, Masa penyebaran Agama dari India pada abad ke-16, Masa Penyebrana
Agama Islam pada abad ke 13, masa pendudukan ekspansi perdagangan Eropa dan
dominasi politiknya abad ke 16 sampai tahun 1945, dan masa kemerdekaan Republik
Indonesia dari tahun 1945 sampai sekarang.
Mari kita bahas satu persatu!
1. Masa
Prasejarah
Pada masa ini dibagi menjadi empat
masa, pertama Zaman Batu Tua (Paleolithic), dalam masa ini
peninggalan-peninggalan seni yang paling menonjol adalah alat-alat batu yang
dipecah secara kasar, seperti alat pemotong, penumbuk serta kapak. Kedua, Zaman
batu pertengahan (Mesolithic), Karya seni yang penting di zaman ini adalah
lukisan-lukisan pada dinding-dinding batu terutama di bagian timur dari
kepulauan. Ketiga, zaman batu baru /akhir (Neolithic), Peradaban manusia yang
telah mengenal pertanian dan kelautan telah melahirkan alat-alat seni yang
berupa gerabah, pembuatan kain dari kayu, pembentukan kayu dan batu yang tealh
dikembangkan kemudian alat mata panah dari batu, lumping dan alu, beliung
halus, hiasan dari kerang dan biji binatang serta manik-manik. Pada Zaman
megalith peninggalan kebudayaan yang cukup penting adalah menhir, tempat duduk
nenek moyang, altar di atas bangunan berundak, peti dan sarkofagus serta
patung-patung dan figure-figur yang dipahat dari batu-batu monolith besar. Terakhir
adalah zaman perunggu, Peninggalan kesenian penting adalah berupa hiasan-hiasan
dari logam. Mengapa? Karena pada masa ini Nusantara mulai berani untuk bersentuhan
dengan berbagai dunia asing yang masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang
tersebar di tanah air.
Masa Penyebaran Agama dari India, berlangsung dari abad pertama atau kedua hingga abad ke-16.
Masa ini kehidupan kesenian
Nusantara mulai berwarna warni karena terjadinya perbauran antara kesenian yang
dibawa oleh para pendatang khususnya India dengan masyarakat Indonesia.
Kebutuhan akan kebersamaan untuk bersentuhan dengan berbagai dunia asing yang
masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang tersebar di tanah air.
Demikian pula dengan menjamurnya
berbagai patung-patung Budha dalam berbagai dewa-dewa yang diyakini dalam
aliran kepercayaan mereka. Selain itu, pendirian candi-candi, kemudian monument-monumen
serta fragmen-fragmen pakaian, perhiasan, senjata, alat music, tari-tarian,
serta tingkah laku hasil asimilasi budaya dari India.
Masa penyebaran Agama Islam, Berlangsung dari sekitar abad ke-13
Kerajaan-kerajaan Islam yang muncul
pertama kali di Sumatra telah memberi aroma lain pada perkembangan seni di
Nusantara. Namun dalam hal ini perrkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia
lebih terfokus pada kesenian yang terjadi pada Islamisasi di Jawa. Kita melihat
bagaimana peran yang sangat sentral dari Sembilan wali yang telah mencoba
mengislamkan penduduk Jawa tak hanya dari segi religi namun juga dalam
kesenian. Ini dapat terlihat dari mulai munculnya kesenian gamelan, wayang
kulit, wayang orang, ketoprak dan lain-lain yang diminati hingga sekarang.
Masa Pendudukan dan Ekspansi Perdagangan Eropa dan Dominasi Politiknya, berlangsung sejak abad ke 16 sampai tahun 1945
Bangsa-bangsa Barat yang mulai
merambah Nusantara dari portugis hingga yang terakhir Jepang telah meletakan
dasar pemikiran keseniannya dalam perangai seni dan kesenian hampir di segala sektor.
Misalnya Portugis yang hanya singgah
dalam beberapa tahun telah mampu dan sukses menularkan tradisi music keroncong
hingga sekarang, meskipun dalam penyusupannya hanya difokuskan di wilayah
Indonesia Bagian Timur. Kemudian bangsa Belanda yang mulai menunggangi
Nusantara juga sangat ‘getol’ dengan lukisan, puisi,menggambar dan berbagai
cinderamata yang diberikan untuk raja-raja yang mau ikut tunduk kepada
kebijakan pemerintah colonial.
Masa Kemerdekaan Republik Indonesia, berlangsung sejak tahun 1945 sampai sekarang
Indonesia telah merdeka dalam
mengelola keseniannya. Berbagai aliran seni telah lahir dan berkembang pada
masa ini. Pelukis-pelukis kenamaan dari Jawa dan Bali telah hadir dan memberi
warna segar dalam perkembangan seni di tanah air. Basuki Abdullah, Affandi dan
seantero nama-nama orang besar dalam perkembangan seni di Nusantara. Demikian juga
dengan seni-seni yang lain yang tak kalah hebatnya meulai merambah dalam
berbagai sektor. Pertunjukan, Drama, Opera, hingga musik (dangdut) telah
menjadi komoditi utama dalam menyerap masa yang begitu getolnya mengkonsumsi
aliran music ini.
Namun tentu saja perkembangan music ini tidak
berhenti hingga sini saja. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan seni
di Nusantara tetap akan hadir senafas dengan semakin kompleksnya masyarakat
yang begitu butuhnya akan keberadaan seni. Semakin tinggi tingkat pemikiran
mereka, maka semakin maju pula keinginan merkea untuk mewujudkan seni mandiri,
kompleks dan penuh inovasi.
Baiklah Sahabat Budaya, itulah pembahasan tentang Sejarah Seni di Indonesia yang dapat saya sampaikan mengadopsi dari beberap pendapat Claire Holt. Semoga Bermanfaat, Salam Budaya!
Sumber Bacaan:
- Art in Indonesia (Continuities and Change) by Claire Holt
- Sejarah Seni by Een Herdiani
- Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi by Soedarsono
Post a Comment for "Sejarah Seni Di Indonesia"
Kunjungi Juga :
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi