Siapa Manusia Sunda?

Halo Sahabat Budaya! Tahukah sahabat siapa manusia Sunda? manusia seperti apa? apakah manusia yang hidup di tanah Sunda? atau kah manusia yang berbahasa Sunda? atau manusia yang mana dan bagaimana yang dapat disebut manusia Sunda? mari kita bahas berdasarkan beberapa referensi yang saya temukan.

Berbicara tentang Sunda (secara universal) maka kita tak akan lepas dari karya-karya Ajip Rosidi. Jika Mochtar Lubis menulis tentang manusia Indonesia, maka Ajip Rosidi menulis tentang Manusia Sunda. Apakah ciri-ciri khas manusia Sunda? Bagaimanakah sifat-sifat khasnya? Siapakah yang dapat dianggap sebagai wakil representatif manusia sunda sekarang? Ajip Rosidi memaparkannya secara lugas berdasarkan kesusastraan cerita lama.

Ciri khas yang dimiliki orang Sunda tersebut dapat diketahui melalui karya sastra Ajip Rosidi berjudul Mencari Sosok Manusia Sunda. Merujuk pada penokohan yang diciptakan atau dimunculkan oleh Rosidi dalam karyanya menunjukkan bahwa ada upaya untuk menggali lebih dalam terhadap tokoh-tokoh Sunda. Hal ini dapat dilihat melalui kajian filsafat manusia, khususnya mengenai konsep manusia yang dianalisis menggunakan dimensi-dimensi manusia yang melingkupi tokoh-tokoh Sunda, sehingga konsep manusia yang membentuknya menjadi pribadi Sunda dapat dijadikan referensi mengenai keunikan atau ciri khas manusia Sunda yang lebih komprehensif. Berdasarkan kajiannya, belum dapat disimpulkan bahwa manusia Sunda berdasarkan pemahaman Ajip Rosidi merupakan manusia yang sesuai pada karakter tokoh-tokoh sastra lama seperti tokoh si kabayan,  tokoh Sulanjana, atau tokoh Mundinglaya Dikusumah.

Suria Saputra (susra) pada tahun 1950 menyusun satu buku hasil kunjungan-kunjungan dan wawancaranya dengan ketua-ketua adat dan masyarakat Baduy, menyebutkan apa yang mereka sebut Masyarakat Sunda itu. Masyarakat Sunda menurut mereka harus memenuhi syarat-syarat ini:

  1. berdarah Sunda
  2. berbahasa Sunda
  3. bertanah air Sunda
  4. beradat Sunda 
  5. beragama Sunda 
Derajat kesundaan diukur dari persyaratan-persyaratan tersebut. Karena masyarakat Baduy keras dalam mempertahankan agamanya dan adat lembaganya, maka ketentuan-ketentuan itu tetap tak berubah dalam fokus agama Sunda dan adat lembaganya.

Agama Sunda yang disebut Sunda Wiwitan dan lembaganya yang disebut Jati Sunda, diluar masyarakat Baduy atau Kanekes mengalami perubahan-perubahan. Ketika agama Sunda dan adat lembaganya bersentuhan dengan agama-agama yang datang dari luar tanah air Sunda, maka makna Sunda juga berubah.

Namun di tengah perubahan-perubahan itu ada suatu makna Sunda yang boleh dikatakan tetap ada. Makna itu adalah sistem hubungan-hubungan yang berpola. Makna Sunda terletak pada pola pengaturan diri dalam kesatuan sistem hubungan-hubungan; Dan pola itu adalah pola Tiga yang lazim disebut Tritangtu (Sumber: Jakob Sumardjo). 

Karena kebudayaan lama Indonesia berfokus pada sistem kepercayaannya, maka pola-pola itu harus dicari asal usulnya dari mitologi-mitologi mereka. Mitos-mitos suku boleh disebut semacam “kitab suci” agama suku yang dituturkan secara lisan. Semua tata nilai etika. Logika dan estetika bersumber dari dari mitos-mitos tersebut. Dan mitos-mitos ini berubah dari zaman ke zaman.  

Kosmologi Sunda Wiwitan agak berubah ketika Sunda menganut cara berfikir kepercayaan luar, yaitu Hindu-Budha-Tantara. Keberadaan terbagi 3 alam besar, yakni Alam Sakala, Alam Niskala, dan alam Jatiniskala. Alam Sakala adalah alam amnesia . Alam Niskala adalah alam para dewa-dewa. Alam Jatiniskala hanya dihuni oleh Ijunajati Nistemen yang berada di alam yang tak mungkin dikenal manusia. Manusia mengenal keberadaanya berdasar alam Niskala. Alam Niskala dihuni oleh berbagai dewa-dewa dan dewi-dewi. Setiap dewa dan dewi adalah aspek dari Ijunajati Nistemen . Ungkapan bahwa para dewa dan dewi adalah tak lain Ijunajati Nistemen terdapat dalam ucapan-ucapan ini: Aku adalah Dia sebagai Aku. (Aing ingya Eta ingnya Aing). Rahasia kosmologi ini juga terdapat dalam kitab kuno zaman kerajaan galuh, yakni Jatiraga, yang ditulis dalam bahasa Sunda kuno dan Huruf Sunda kuno (sumber: Jakob Sumardjo).

Masyarakat Sunda terus mengalami perubahan dengan masuknya agama Islam. Namun kesundaannya tetap dipertahankan. Hal ini nampak dalam pantun Sulanjana dari Situraja.

Semakin Bias tentang pemaknaan siapa Manusia Sunda? maka akan coba kita gali berdasarka makna asal kata 'Sunda'.

Kata Sunda berasal dari kata “sund” atau “sudsha” dari bahasa Sansekerta. Kata tersebut memiliki makna terang, bersinar, putih, berkilau. Banyak yang berasumsi sebutan tersebut ditujukan kepada orang Sunda karena umumnya memiliki warna kulit yang bersih. Namun hal ini tentu hanya sebuah anggapan yang belum dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan nama Sunda telah digunakan oleh raja Purnawarman pada tahun 397 untuk menyebut ibukota Kerajaan Tarumanegara yang kekuasaannya mulai surut. Kemudian pada tahun 680, Tarusbawa seorang penguasa Tarumanegara pada abad ke-14 menggantu nama Kerajaan Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda.

Orang Sunda dikenal ramah, periang, optimistis, sopan, dan cenderung menjalani keseharian yang sederhana. Bangsa Portugis juga mencatat dalam Suma Oriental, bahwa orang Sunda memiliki sifat yang pemberani dan jujur. Sifat-sifat ini merupakan bagian dari karakteristik masyarakat Sunda, maupun orang Indonesia secara umum.

Sejarah juga mencatat bahwa suku Sunda adalah kelompok yang pertama kali melakukan hubungan diplomatis dengan bangsa lain secara sejajar. Pada abad ke-15 terjalin hubungan diplomatis antara Sunda dengan bangsa Portugis yang menghasilkan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal.

Perjanjian ini dilakukan oleh Raja Samian atau sebutan lainnya adalah Sang Hyang Surawisesa. Ia adalah raja pertama dari tanah air yang melakukan perjanjian dengan bangsa lain. Hal yang perlu digarisbawahi adalah perjanjian ini dilakukan secara sejajar, bukan karena terpaksa.

Di masa modern, beberapa tokoh politik juga cukup banyak yang berasal dari etnis Sunda. Mulai dari menteri hingga wakil presiden. Selain posisi penting dalam bidang pemerintahan, orang Sunda juga banyak yang menggeluti bidang seni. Banyak musisi, aktor, dan penyanyi terkemuka sejak dulu hingga sekarang yang berasal dari Sunda.

Jadi Siapa Manusia Sunda sebenarnya? kalau pendapat saya, Manusia Sunda adalah manusia yang manusia yang memiliki cara berfikir atau memiliki nilai-nilai kultural kasundaan. 

Menurut Sahabat Budaya kira-kira Siapa Manusia Sunda? silahkan tulis dalam kolom komentar ya. mari kita diskusikan. 

mohon maaf jika terdapat kekurangan atau kesalahan dari cara berfikir saya dan kajian sederhana saya, semoga bermanfaat, Salam Budaya!.

Post a Comment for "Siapa Manusia Sunda?"