TAS KEPEK DARI KANEKES (BADUY) YANG KEKINIAN
Sekalipun memiliki fungsi ritus dalam adat pernikahan Orang Kanekes, namun tas kepek juga dapat digunakan untuk kegiatan lainnya, seperti bepergian, atau menjajakan hasil bumi dan kerajinan Orang Kanekes/Baduy di luar dari desanya. Sebagai hantaran pernikahan, tas kepek biasanya digunakan untuk membawa perbekalan dan pakaian, atau benda lainnya yang dianggap berharga seperti uang atau perhiasan. Sedangkan untuk kepentingan lainnya, tas kepek yang digunakan biasanya berukuran lebih kecil dari pada tas kepek hantaran mas kawin.
Menurut bentuknya, tas kepek merupakan sebuah tas berbentuk persegi panjang yang terbuat dari anyaman bambu yang dilapisi oleh kulit pohon saray. Tas ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian bawah untuk tempat penyimpanan barang, dan bagian atas sebagai tutupnya dengan ukuran yang lebih kecil.
Bahan dasar pembuatan tas kepek adalah kulit pohon saray. Pohon saray merupakan jenis pohon yang berkerabat dekat dengan pohon aren, dia memiliki satu rangkaian daun dari satu cabang pohonnya. Hanya saja jenis pohon saray ini ukurannya lebih kecil dari pohon aren dan umumnya tumbuh sendiri atau endemik di wilayah pedalaman Kanekes. Pohon aren umumnya ditemukan di wilayah hutan Orang Baduy Luar. Pohon ini biasanya ditanam sebagai tanaman produksi penghasil nira yang kemudian diolah menjadi gula aren. Itu sebabnya hanya orang Baduy Dalam saja yang dapat memanfaatkannya, salah satunya digunakan untuk bahan baku pembuatan tas kepek ini.
Oleh karena bahan baku tas kepek hanya ada di wilayah Baduy dalam, maka tas ini juga hanya di produksi oleh Orang Baduy Dalam. Keberadaanya dapat ditemukan di beberapa kampung di wilayah Kenekes dalam, salah satunya adalah Kampung Cibeo. Sekalipun tas ini sering digunakan dan hanya di produksi oleh Orang Baduy Dalam, namun beberapa masih dapat di temukan di lapak-lapak jualan yang ada di wilayah Kanekes Luar (Ciboleger). Umumnya para penjual di Ciboleger memesan tas kepek kepada Orang Baduy Dalam, untuk dijajakan dan di jual kepada para pengunjung yang berkunjung ke Ciboleger. Meskipun tidak ada jumlah pasti berapa rata-rata produksi tas kepek yang dihasilkan, namun menurut Sarmin (pembuat tas kepek) mereka rutin membuat tas kepek apabila ada pesanan dari para pedagang dari Ciboleger atau pengunjung yang datang ke Baduy.
Menurut penuturan Amir (narasumber), tas ini dinamakan kepek karena dianalogikan berdasarkan pada ciri fisik tas tersebut yang berbentuk kotak sedikit memanjang namun tidak terlalu lebar atau gepeng. Selaras dengan perkataan Amir bahwa “tas kepek teh bentukna siga bumi ngepek” (tas kepek itu bentuknya seperti bola dunia yang gepeng).
Proses Pembuatan Tas Kepek
Untuk membuat sebuah tas kepek setidaknya diperlukan waktu 2-3 hari. Selain karena prosesnya yang rumit, juga karena langkanya bahan baku serta pemrosesan bahan baku yang cukup memakan waktu.
Batang pohon saray yang telah diambil dari pohonnya kemudian dijemur hingga kering. Sementara itu untuk bagian dalamnya bambu disamak tipis-tipis hingga dapat dibentuk anyaman. Pengerjaan dimulai dari menganyam bagian dalam tas kepek yang berasal dari bambu. Anyaman di buat menjadi dua buah, yang ditujukan untuk bagian bawah dan atas sebagai tutup. Ukuran anyaman bambu disesuaikan menurut jenis ukuran yang diinginkan dan kegunaannya baik itu untuk tas harian ataupun untuk tas hantaran pernikahan.
Anyaman bambu yang telah selesai dibentuk menjadi bagian dalam tas dilapisi dengan kulit pohon saray yang telah kering dijemur. Untuk mengikat atau menguatkan lapisan antar bagian (dalam dan luar) digunakan sulaman-sulaman yang terbuat dari irisan kulit bambu yang telah dibentuk hingga menyerupai tali. Adapun untuk memisahkan bagian bawah dan tutup tas dibatasi dengan bambu yang telah diiris tipis hingga dapat dibentuk dan dikuatkan dengan tali bambu pada setiap bagiannya.
Pilinan tali yang dibuat dari bahan dasar pohon teureup, disematkan pada bagian pinggir tas, supaya tas bisa diselempangkan. Adapun ukuran panjang tali disesuaikan biasanya 60-100 cm tergantung besar kecilnya tas kepek yang dibuat. Sedangkan untuk jenis tas kepek berukuran besar yang dipakai untuk hantaran pernikahan, jinjingan tas dibuat dari bambu. Tali bambu digunakan supaya lebih kuat dan kokoh menopang beban dari tas kepek yang cukup berat membawa barang-barang hantaran.
Menyingkap Nilai Pada Tas Kepek
Post a Comment for "TAS KEPEK DARI KANEKES (BADUY) YANG KEKINIAN"
Kunjungi Juga :
FB. wisnu.natural
WA. 087722452802
IG. @wisnuwirandi