UNSUR-UNSUR MUSIK

UNSUR-UNSUR MUSIK 

Unsur-unsur musik merupakan bagian-bagian yang terkandung dalam musik dan menjadi satu kesatuan. Ada beberapa unsur yang terkandung dalam musik, melodi, tempo, ritme, dinamika, pitch dan timbre. Suatu bunyi-bunyian dapat dikatakan sebagai suatu sajian musik, meskipun hanya mengandung beberapa unsur saja, dan tidak semua unsur musik ada di dalamnya.

A. MELODI

Melodi adalah susunan rangkaian nada ( bunyi dengan rangkaian teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan (Jamalus, 1998 :16). Menurut faham musisi abad 18-19 yang masih diikuti sampai sekarang, melodi adalah suatu urutan yang utuh dan membawa makna. Adapun syaratnya ialah: berciri khas, berbentuk jelas, memuat suatu ungkapan dan dapat dinyanyikan1. Atau dalam bahasa lain bisa disebutkan bahwa melodi adalah rangkaian nada yang membentuk sebuah kalimat lagu. Melodi terdiri atas satu atau lebih frasa atau motif, dan diulang-ulang dalam satu lagu.

B. TEMPO

Tempo musik adalah cepat lambatnya yang berkaitan erat dengan panjangnya hitungan dasar dalam musik. Secara garis besar, tempo dibagi atas 3 bagian: lambat, sedang dan cepat. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan dalam tempo disebut Metronome.

Macam-macam Tanda Tempo:


C. RITME

Ritme adalah rangkaian gerak yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Irama terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam, panjang pendeknya dalam waktu yang bermacam-macam, membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama (Jamalus, 1998: 7). Pulsa adalah rangkaian denyutan yang terjadi berulang-ulang dan berlangsung secara teratur, dapat bergerak cepat maupun lambat ( ibid, 1998: 9). Ritme adalah pola gerakan/hitungan yang sama dan diulang terus menerus. Ritme atau Rhythmus adalah prinsip yang mengatur gerak lambar / cepat, waktu yang panjang / pendek. Ritme termasuk istilah dasar musik di samping melodi dan harmoni. Ritme adalah suatu istilah normative atau dinamis. Sejak abad V SM istilah ritme dikaitkan dengan gerak badan manusia yang teratur dalam tarian serta dalam musik instrumental. Platon mendefinisikan ritme sebagai “prinsip unsur gerak”, khususnya gerakan badaniah. Artinya istilah ini tidak menyatakan apa adanya (misalnya panjang / pendeknya suatu bunyi) tetapi apa yang hendaknya ada (variasi dalam bunyi panjang dan pendek).

Pada abad XVI-XVII, musik menemukan kembali irama bahasa dan metrik. Maka berkembanglah ruang birama sebagai kesatuan musik dengan isi jumlah hitungan tertentu, dengan aksen berat dan ringan. Sekaligus berkembanglah gaya ritmis baru: irama bebas/resitatif, pergantian irama cepat dan lambat yang berasal dari instrumental. Hasilnya ialah jenis-jenis birama serta perbedaan tempo (Largo … Vivace) sebagaimana kita kenal sampai sekarang.

Pada abad XVIII-XIX ritme menjadi kategori terpenting dalam musik klasik. Sebuah periode 8 birama secara lahiriah terdiri dari 2+2 birama untuk kalimat pertanyaan dan 2+2 untuk kalimat jawaban.

D. DINAMIKA (Dynamic)

Dinamik adalah keras lembutnya dalam cara memainkan musik, dinyatakan dengan berbagai istilah seperti : p (piano), f (forte), mp (mezzopiano), mf (mezzoforte), cresc (crescendo), dan sebagainya (Banoe, 2003: 116). Dinamika adalah istilah yang digunakan untuk membedakan keras-lembutnya dalam pembawaan karya musik yang berfungsi untuk menyampaikan pesan emosi lagu.

Tanda dinamika berfungsi untuk menyatakan kuat (keras) atau lemah (lembut) sebuah lagu atau musik. Berikut beberapa contoh simbol tanda dinamika:


E. PITCH

Pitch adalah ketepatan nada. Pitch berhubungan dengan frekwensi. Semakin rendah suara maka gelombang yang dihasilkan semakin lebar, dan semakin tinggi suara maka gelombang yang dihasilkan semakin rapat.

F. TIMBRE
Timbre adalah warna suara. Warna yang dimaksud adalah karakter suara yang dimiliki oleh tiap-tiap instrument, termasuk juga suara manusia. Tiap- tiap instrument memiliki karakter berbeda yang menghasilkan nuansa yang berbeda pula, dan hal ini yang disebut dengan Timbre.


Didalam musik, selain unsur-unsur musik yang terdiri melodi, ritme, harmoni, dan dinamik, terdapat bentuk musik yang terdiri dari beberapa komponen, antara lain :
1). Motif
Motif adalah bagian terkecil dari suatu kalimat lagu, baik berupa kata, suku kata atau anak kalimat yang dapat dikembangkan (Banoe,2003 : 283)
2). Tema
Tema merupakan i-ide pokok yang mempunyai unsur-unsur musikal utama pada sebuah komposisi yang masih harus dikembangkan lagi, sehingga terbentuknya sebuah komposisi secara utuh. Dalam sebuah karya bisa mempunyai lebih dari satu tema pokok dimana masing-masing akan mengalami pengembangan.
3). Frase
Frase adalah satu kesatuan unit yang secara konvensional terdiri dari 4 birama panjangnya dan ditandai dengan sebuah kadens. (Wicaksono : 1998). Frase dibagi menjadi 2 yaitu:
a). Frase anteseden
Adalah frase tanya atau frase depan dalam suatu kalimat lagu yang merupakan suatu pembuka kalimat, dan biasanya diakhiri dalam kadens setengah (pada umumnya jatuh pada akord dominan).
b). Frase konsekuen
Adalah frase jawab atau frase belakang dalam suatu kalimat dalam lagu dan pada umumnya jatuh pada akord tonika.
4). Kadens
Merupakan sejenis fungtuasi dan untuk mencapai efeknya menggunakan rangkaian akord-akord tertentu pada tempat tertentu dalam struktur musik. Terdapat beberapa macam kadens antara lain :
a). Kadens Authentic : progresi akord V – I
b). Kadens Plagal : progresi akord IV – I
c). Deceptif Kadens : progresi akord V – VI
d). Kadens Setengah : progresi akord I – V – I – IV
5). Periode atau Kalimat
Periode adalah gabungan dua frase atau lebih dalam sebuah wujud yang bersambung sehingga bersama-sama membentuk sebuah unit seksional ( Miller : 166). Kalimat musik merupakan suatu kesatuan yang nampak, antara lain pada akhir kalimat: disitu timbul kesan ‘selesailah sesuatu’, karena disini melodi masuk dalam salah satu nada akor tonika, namun lagunya.


Post a Comment for "UNSUR-UNSUR MUSIK"