Membuat Peran-Peran di Kelas


Tak hanya guru, murid dapat dilibatkan untuk menjalankan peran di kelas. Peran tersebut menandakan bahwa murid juga merupakan bagian penting dari kelas. Peran di kelas membantu murid untuk mengembangkan potensi serta mengubah hambatan menjadi tantangan.

Kombinasi antara instruksi guru yang jelas, fasilitasi oleh guru yang kuat, dan peran murid juga dapat mengembangkan lingkungan belajar yang efektif. Lantas, apa saja peran yang dapat diberikan kepada murid di kelas?

Mengapa Murid Perlu diberi Peran di Kelas?

Sebagai bagian dari pengelolaan kelas yang efektif, keterlibatan murid tentunya adalah salah satu faktor yang penting. Murid yang lebih terlibat akan menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap kelas. Tak hanya itu, keterlibatan murid juga akan menumbuhkan karakter dan potensi murid. engan demikian, penting bagi guru untuk melibatkan murid dalam mendapatkan peran dan tanggung jawab di kelas.


Langkah-Langkah Strategis

Setiap Murid Punya Potensi untuk Mendapat Peran di Kelas

Mari bayangkan kembali saat kita bersekolah dahulu. Apa yang kita rasakan saat diberi peran menjadi ketua kelas maupun peran lain seperti koordinator pementasan? Ingat juga, apa kira-kira yang menyebabkan seorang guru memberikan sebuah peran dan tanggung jawab terhadap murid? Tentunya, hal itu tidak terlepas karena seorang guru melihat potensi dari tiap murid.

Cukup bagi seorang guru untuk merasa, melihat, dan mendengar lebih banyak potensi tiap muridnya, lalu diskusikan peran masing-masing dan buat kesepakatan. Dengan begitu, murid dan guru bersama-sama menciptakan pembelajaran yang efektif untuk membangun ruang kelas yang dinamis.

Apa Saja Peran yang Dapat Diberikan?

Peran dalam Tugas Kelompok

Pernahkah anda memberikan tugas kelompok kepada murid? Lalu, pernahkah anda mendapati bahwa ternyata tugas kelompok tersebut hanya dikerjakan beberapa murid saja, terlebih murid yang dianggap mampu mengerjakannya? Oleh karena itu, ketika guru memberikan tugas kelompok, pastikan juga setiap murid mendapatkan peran serta tanggung jawab.

Peran sebagai Narasumber

Contoh lainnya adalah saat guru memberikan tugas untuk belajar dengan teman sebaya. Guru dapat mengajak diskusi untuk menentukan siapa yang akan menjadi narasumber dari sebuah topik dan mereka dapat bergantian. Peran ini juga dapat dilakukan berdasarkan hasil pemetaan kelas. Murid yang sudah menguasai topik tertentu, dapat menjadi mentor sebaya untuk bantu menjelaskan kepada murid yang masih kebingungan.

Peran dalam Acara Sekolah

Pada kegiatan yang lebih besar lagi, misalnya saja pentas seni di sekolah, murid dapat dilibatkan menjadi tim publikasi, dokumentasi, maupun konseptor acara. Menarik bukan?

Mengubah Hambatan Menjadi Tantangan

Pemberian peran pada murid juga dapat dilakukan pada hal-hal sederhana di kelas, seperti:

  • Ketika guru mendapati murid yang tulisannya masih miring dan belum rapi, maka memberikan peran pada murid tersebut sebagai juru tulis diharapkan dapat memicu semangat dan partisipasi aktifnya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
  • Murid yang masih kesulitan untuk duduk tenang dapat diberi peran sebagai asisten guru dalam mengelola alat dan bahan.

Ada pepatah yang mengatakan, “Dengan kekuatan besar datanglah tanggung jawab besar”. Guru juga dapat menciptakan peluang tersebut dengan mengelola sumber daya di kelas secara optimal. Memberi nama peran dan tanggung jawab murid dapat dimulai saat murid pertama kali berada di kelas. Tentu hal ini dapat berlangsung jika guru terbuka terhadap gagasan tentang peran dan tanggung jawab yang ingin mereka miliki.

Peran di Kelas Membantu Murid untuk Berkembang

Mengajak murid untuk menjadi mitra dalam pembelajaran juga menegaskan peran murid di kelas dan membangun rasa percaya diri, serta karakter dalam diri murid. Pada akhirnya, mengelola sesuatu yang lebih besar pasti dimulai dengan mengelola diri sendiri. Tantangan yang ditemukan pada tiap murid juga diharapkan dapat menjadi kekuatan ke depannya.

Penulis: Wisnu Wirandi

Post a Comment for "Membuat Peran-Peran di Kelas"