Tahap Perkembangan Psikososial Erik Erikson

Erik Erikson adalah psikolog yang meyakini bahwa kepribadian seseorang itu tumbuh dalam rangkaian tahapan (8 tahapan). Tiap tahapan menggambarkan dampak dari pengalaman sosial pada mereka. Hingga kini, teori psikososial ini masih menjadi pegangan dalam teori perkembangan. Untuk keperluan program Guru Penggerak ini, akan dibahas 6 tahapan saja, pada periode usia 0-40 tahun.

Tahap perkembangan psikososial Erikson (sumber: helenagrasha)

Tahap perkembangan psikososial menurut teori Erik Erikson terdiri dari delapan tahap perkembangan yang harus dilalui oleh individu dari masa bayi hingga dewasa yang bertujuan untuk membentuk kepribadian yang sehat dan stabil. Setiap tahap menuntut individu harus menyelesaikan krisis yang dihadapi agar dapat berkembang secara normal.

Tahap pertama adalah tahap masa bayi (0-1 tahun), yaitu tahap kepercayaan vs. ketidakpercayaan. Pada tahap ini, individu belajar untuk mempercayai orang lain dan menjalin hubungan yang baik dengan dunia luar, atau pada sebaliknya, merasa tidak percaya pada dunia di sekitar mereka.

Tahap kedua adalah tahap masa balita (1-3 tahun), yaitu tahap otonomi vs. malu dan rasa bersalah. Pada tahap ini, anak mulai mempelajari kontrol diri dan kemandirian dalam lingkungan sekitarnya. Jika anak dapat memperoleh otonomi yang baik, maka ia akan berkembang menjadi anak yang percaya diri. Namun, jika anak tidak memperoleh otonomi yang diperlukan maka ia kemungkinan besar akan merasa malu dan bersalah.

Tahap ketiga adalah tahap usia prasekolah (3-6 tahun), yaitu tahap inisiatif vs. rasa bersalah. Pada tahap ini, anak mulai mempelajari berbagai peran dan identitas di dunia luar dan merasa ingin terlibat aktif dalam kehidupan sehari-hari. Jika anak berhasil mencapai tahap ini, maka ia akan berkembang menjadi anak yang kreatif dan mampu mengambil inisiatif. Namun, jika anak mengalami kegagalan, maka ia akan merasa bersalah.

Tahap keempat adalah tahap masa sekolah awal (6-12 tahun), yaitu tahap semangat kerja vs. inferioritas. Pada tahap ini, anak mulai mempelajari bagaimana bekerja dalam lingkungan yang kompetitif. Jika anak berhasil mencapai tahap ini, maka ia akan merasa semangat dan percaya diri dalam melewati tahap berikutnya. Jika anak gagal pada tahap ini, ia akan merasa inferior terhadap yang lainnya.

Tahap kelima adalah masa remaja awal (13-18 tahun), yaitu tahap identitas vs. kebingungan peran. Pada tahap ini, anak mulai mempelajari bagaimana menentukan siapa diri mereka di dalam kehidupan. Jika remaja berhasil dalam tahap ini, maka ia akan berkembang menjadi individu yang terlibat dan berpengalaman dalam lingkungan sosial. Namun, jika remaja mengalami kebingungan identitas, ia akan mengalami kesulitan dalam menemukan tempatnya dalam masyarakat.

Tahap keenam adalah masa dewasa awal (19-40 tahun), yaitu tahap intimitas vs. isolasi. Pada tahap ini, individu mencoba untuk menjalin hubungan yang intim dan mendalam dengan orang lain. Jika individu berhasil dalam tahap ini, maka ia akan mampu membentuk hubungan yang mendalam dan stabil. Namun, jika individu mengalami isolasi sosial, maka ia akan merasa kesepian.

Tahap ketujuh adalah masa dewasa tengah hingga akhir (40-65 tahun), yaitu tahap produktivitas vs. stagnasi. Pada tahap ini, individu mencoba mencapai tujuan karir dan menciptakan sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Jika individu berhasil dalam tahap ini, maka ia akan merasa produktif dan merasa mencapai tujuan hidupnya. Namun, jika individu gagal dalam tahap ini, maka ia akan mengalami rasa stagnasi.

Tahap terakhir adalah masa usia dewasa lanjut (65 tahun ke atas), yaitu tahap integritas vs. putus asa. Pada tahap ini, individu mencoba untuk menyelesaikan masa lalunya dan merasa puas dengan hidupnya. Jika individu berhasil dalam tahap ini, maka ia akan merasa bahagia dan puas dengan kehidupannya. Namun, jika individu mengalami kegagalan dalam tahap ini, maka ia akan merasa putus asa dan cenderung menyesali kehidupannya.

Tahap perkembangan psikososial Erik Erikson memberikan gambaran tentang bagaimana individu berkembang secara psikologis dan sosial. Tiap tahap membutuhkan resolusi yang tepat untuk berkembang secara normal. Penting bagi orang tua dan individu sendiri memahami tahapan perkembangan tersebut agar dapat membantunya mencapai tahap yang optimal. 

(sumber:www.verywellmind.com)


Post a Comment for "Tahap Perkembangan Psikososial Erik Erikson"